Ini yang Dilakukan Tim Bareskrim terhadap 48 Juta Butir Obat Terlarang di DIY
Pabrik obat tanpa izin itu memproduksi sejumlah obat terlarang seperti Hexymer, Trihex, DMP, Double L, Irgapan 20 Mg.
Kabareskrim Komjen Agus Andrianto mengatakan pengungkapan berawal ketika tim penyidik mengusut dugaan jual beli obat keras tersebut di kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bekasi Jawa Barat, dan kawasan Jakarta Timur.
Dari hasil penyelidikan itu, polisi menangkap Maskuri dan delapan orang lainnya.
"Mereka ini, tak memiliki izin. Tapi mereka menjual obat keras dan terlarang jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L diduga," kata Agus.
Baca Juga: Kasus Pabrik Obat Keras Bikin Orang Mudah Marah di Yogyakarta, Pak Bos Ditangkap
Menurut Komjen Agus, bagi pengguna, obat terlarang ini bisa menimbulkan efek depresi, sulit berkonsentrasi, mudah marah, gangguan koordinasi seperti kesulitan berjalan atau berbicara, kejang-kejang, dan cemas. (cuy/jpnn)
Tim Bareskrim Polri memusnahkan 48 juta butir obat terlarang yang diungkap dari pabrik di kawasan DIY.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Elfany Kurniawan
- DIY Usulkan 354 Formasi CPNS dan 2.590 PPPK 2024, Begini Penjelasan Amin Purwani
- Alvin Lim: Penetapan Panji Gumilang Sebagai Tersangka TPPU Banyak Melanggar Hukum
- Puluhan Mak-Mak Gerebek Warung yang jadi Tempat Jual Obat Keras
- Bea Cukai dan Bareskrim Polri Berkolaborasi Gagalkan Peredaran Narkotika di 2 Daerah Ini
- Bea Cukai-Bareskrim Bongkar Pabrik Ekstasi di Sunter, 4 Tersangka Diringkus, 2 Masuk DPO
- Gerebek Clandestine Lab di Semarang, Bea Cukai-Bareskrim Polri Sita Sabu dan MDMA