Institute Mosintuwu Beberkan Pola Teror Mujahidin Indonesia Timur di Sulteng

Institute Mosintuwu Beberkan Pola Teror Mujahidin Indonesia Timur di Sulteng
Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih mengejar sejumlah anggota MIT Poso. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Institute Mosintuwu menanggapi peristiwa mengejutkan berupa pembantaian satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (27/11) lalu.

Pihak kepolisian menemukan adanya indikasi pembunuhan keji di Desa Lemban Tongoa dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Berdasarkan data yang dimiliki Institute Mosintuwu, disebutkan bahwa pola serangan kelompok MIT tersebut dilakukan secara acak, tanpa melihat latar agama tertentu.

Direktur Institute Mosintuwu Lian Gogali mengecam aksi keji yang diduga dilakukan kelompok MIT, sekaligus menyampaikan belasungkawa pada semua keluarga korban.

Lian juga mengajak semua pihak untuk berempati pada keluarga korban dengan tidak menyebarkan foto-foto terkait peristiwa pembunuhan satu keluarga itu.

Diketahui, Institute Mosintuwu secara khusus meneliti sejarah kekerasan di Poso dan di Sulawesi Tengah secara umum.

"Terdapat dua catatan penting tentang pola kekerasan yang terjadi. Pertama, pembunuhan keji yang dilakukan kelompok MIT berpola acak, tanpa memandang agama atau suku," kata Lian Gogali, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (30/11).

Menurut Lian, berdasarkan data yang dihimpun tim media Mosintuwu menunjukkan di periode Januari - November tahun 2020, kelompok MIT telah membunuh tiga warga di Kabupaten Poso.

Institute Mosintuwu mengecam aksi pembantaian satu keluarga di Sigi yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News