Institute Mosintuwu Beberkan Pola Teror Mujahidin Indonesia Timur di Sulteng

Institute Mosintuwu Beberkan Pola Teror Mujahidin Indonesia Timur di Sulteng
Pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih mengejar sejumlah anggota MIT Poso. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Para korbannya pun dari berbagai pemeluk agama. Fakta ini menunjukkan bahwa para pelaku tidak menargetkan agama tertentu dalam melakukan aksi teror.

"Pada 8 April 2020, kelompok MIT melakukan pembunuhan keji pada Daeng Tapo dan pada 19 April 2020 membunuh Ajeng," ucap Lian.

Selanjutnya, pada 8 Agustus 2020 mereka membunuh Agus Balumba. Jauh sebelumnya, pada 3 September 2019 kelompok itu juga melakukan pembunuhan terhadap Wayan Astika.

Terakhir, 27 November 2020 kemarin, MIT diduga secara keji membunuh Naka, Pedi, Yasa, dan Pinu.

Dari semua korban tersebut, kata Lian, agamanya berbeda-beda.

"Kedua seluruh korban pembunuhan MIT sepanjang 2020 adalah para petani. Pada rentang waktu yang sama, beberapa pembunuhan warga juga terjadi (diduga) akibat salah tembak oleh aparat keamanan," ungkap Lian.

Selanjutnya, tim media Mosintuwu mencatat ada tiga warga yang diduga menjadi korban salah tembak aparat keamanan sepanjang 2020.

Di antaranya, Qidam pada 9 April 2020, Firman dan Syarifudin pada 2 Juni 2020. Ketiga korban adalah petani.(mcr3/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Institute Mosintuwu mengecam aksi pembantaian satu keluarga di Sigi yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News