IPW Desak Polisi Tetapkan Tersangka Kasus 'Silet'
Jumat, 11 Februari 2011 – 12:07 WIB
"Korban (PA) panik setelah menyaksikan ramalan di tayangan Silet, yang menyebut akan ada letusan dahsyat serta banjir lahar hingga radius 65 km pada tanggal 8 (November). Dia langsung menelepon kakaknya, meminta dijemput ke Temanggung (Jawa Tengah). Padahal besoknya (8/11) itu, dia ada UAS (Ujian Akhir Semester)," ujar Iswandi Syahputra, Komisioner KPI, kepada wartawan di Jakarta.
Hal serupa juga terjadi pada saksi korban berinisial IA. Mahasiswi UII (Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta ini disebut ketakutan dan tidak berani masuk ke kota Yogya akibat tayangan Silet tersebut. "Saat menonton tayangan 'Silet', dia sedang ada di Surabaya. Saat itu dia sudah berkemas untuk kembali ke Yogya, karena besoknya (8/11) dia sudah ada kuliah. Tapi karena ramalan itu, dia jadi tidak berani masuk ke Yogyakarta," terang Iswandi lagi.
Selain kedua saksi korban ini, KPI juga mengaku sudah menyiapkan sembilan saksi lainnya. "Para saksi ahli itu yang akan menjelaskan, bahwa apa yang ditayangkan oleh Silet merupakan berita bohong yang meresahkan," ucap Iswandi.
Menurut Iswandi pula, proses penyidikan terhadap pihak-pihak terkait sebenarnya sudah cukup lengkap. "Kuasa hukum kami sudah memberikan semua berkas dan sudah mengajukan saksi. Kini, kami tinggal menunggu aksi lanjutan oleh kepolisian. Kami berharap polisi bertindak cepat," imbuhnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menyayangkan sikap Mabes Polri yang terkesan tidak serius dan lamban mengusut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Warga Papua Tolak Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Menteri Pemerintahan Prabowo-Gibran
- MNI Gelar Nusantara Awards 2024 untuk Melestarikan dan Memperkuat Budaya Nusantara
- Fraksi PKS DPR Temui WHO Demi Mengajak Menyelamatkan Palestina
- Pupuk Indonesia Serahkan Bantuan Pada Korban Banjir Bandang di Sulsel, Sebegini Jumlahnya
- Sosial Fest Jadi Ajang SMAN 61 Jakarta Pamerkan Hasil Projek P5 Tentang Jaminan Sosial
- Penjelasan Rektor Unri yang Polisikan Mahasiswa Pengkritik Tingginya UKT