Iran Klaim Gagalkan 33 Juta Serangan Siber AS

Iran Klaim Gagalkan 33 Juta Serangan Siber AS
Hacker. Foto ilustrasi: sumutpos

jpnn.com, TEHRAN - Ketegangan antara AS dan Iran masih mencekam. Kedua pihak saling menegaskan bahwa mereka siap berunding. Padahal, pemerintah masing-masing masih mengeluarkan ancaman.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan kesediaannya duduk di meja perundingan. Dalam wawancara suara dengan NBC, dia mengatakan bahwa tujuan utama AS dalam menekan Iran hanyalah untuk mencapai kesepakatan. "Saya tidak punya niat berperang," ungkapnya Minggu (23/6).

Bagi Trump, syarat untuk mencapai kesepakatan dengan AS sangatlah mudah. Iran hanya perlu berjanji menghentikan dua hal. Pertama, menghentikan total program nuklir. Kedua, berhenti menyokong pemberontak di luar negeri.

BACA JUGA: AS Nyaris Perang Total dengan Iran, Untung Donald Trump Galau

Soal jaminan pasokan minyak bumi, Trump berkata peduli setan. Menurut dia, AS tak punya kepentingan ekonomi dengan Iran atau wilayah Selat Hormuz yang sering terpengaruh. Negeri Paman Sam sedang melalui masa bulan madu di sektor energi setelah penemuan shale gas atau gas alam dalam serpihan batu.

"Tiongkok mendapatkan 91 persen pasokan minyak dari selat (Hormuz, Red), Jepang 62 persen. Lalu, kenapa kami yang harus menjaga keamanan di sana?" ungkapnya melalui akun Twitter pribadinya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkeliling di Timur Tengah dan Asia. Kemarin dia baru saja bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) di Jeddah. Tujuannya, membuat koalisi untuk melawan Iran.

"Kami ingin membuat dunia sadar tantangan yang dihadapi dari penyokong teror dunia," ujar Pompeo kepada Agence France-Presse.

Ketegangan antara AS dan Iran masih mencekam. Kedua pihak saling menegaskan bahwa mereka siap berunding. Padahal, pemerintah masing-masing masih mengeluarkan ancaman.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News