Israel Ancam Culik Ahmadinejad

Israel Ancam Culik Ahmadinejad
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di pesawat kepresidenan.
JERUSALEM – Kekritisan Presiden Mahmoud Ahmadinejad terhadap Yahudi, rupanya, bikin jengkel Israel. Menteri Urusan Pensiun Israel Rafi Eitan mengancam akan menculik pemimpin Iran itu.

”Orang seperti Ahmadinejad yang mengancam melakukan genosida harus diseret ke pengadilan di Denhaag, duduk di peradilan internasional untuk kejahatan perang,” ujar Eitan. ”Pilihan membawanya ke sana sangat terbuka,” ujar dia.

Dalam salah satu pernyataannya, Ahmadinejad --mengutip pandangan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khomenei-- mengatakan orang Israel adalan tumor yang patut dibasmi dan dihapuskan dari sejarah.   

Pernyataan ini tentu membuat geram Eitan seorang mantan mata-mata yang terlibat operasi penculikan pemimpin Nazi Adolf Eichmann pada 1960 silam di Argentina. Selain itu keagresifan Iran mengembangkan teknologi nuklir membuat khawatir Israel.

Ketika ditanya apakah dimungkinkan dilakukan dengan menculiknya? ”Ya, bagaimanapun caranya sangat mungkin dilakukan untuk menyeretnya ke Denhaag,” jawabnya. Eitan anggota menteri kabinet yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara itu mengatakan ini merupakan opininya dan tidak lebih.

Dia mengatakan kepada majalah Jerman Der Spiegel bahwa operasi ini tidak akan melengkapi masa lalu.

Pria 81 tahun itu adalah salah satu agen yang menculik Eichmann dan membawanya ke penjara di Israel. Dia lalu dieksekusi karena telah membawa ajaran Adolf Hittler untuk membantu Yahudi Eropa. Dia dibayangi unit menteri pertahanan yang merekrut Jonathan Pollard, seorang pria keturunan Yahudi-Amerika analis angkatan laut yang kemudian tertangkap menjadi mata-mata di Israel 1985 dan dijatuhi hukuman seumur hidup di penjara. Kejadian ini merupakan babak yang merusak hubungan Israel-Amerika. (AP/BBC/erm/ami)

JERUSALEM – Kekritisan Presiden Mahmoud Ahmadinejad terhadap Yahudi, rupanya, bikin jengkel Israel. Menteri Urusan Pensiun Israel Rafi Eitan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News