Isu Kebebasan Beragama Dinilai Sepi Dalam Kampanye dan Debat Capres

Isu Kebebasan Beragama Dinilai Sepi Dalam Kampanye dan Debat Capres
Para pembicara dan Pengurus Vox Point Indonesia saat Seminar bertajuk "Isu Kebebasan Beragama Sepi di Panggung Pilpres," di Jakarta, Minggu (31/3). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Isu kebebasan beragama tampaknya sepi dalam wacana publik selama masa kampanye dan debat kedua capres. Hal tersebut menunjukkan bahwa isu tersebut tidak memberi dampak elektoral pada kedua pasangan capres dan cawapres.

“Isu ini sepi karena memang tidak memberi dampak elektoral secara signifikan. Beda dengan isu ekonomi atau hal lain yang memberi sumbangan signifikan pada elektoral," kata mantan Komisioner Komnas HAM RI Roichatul Aswidah dalam seminar Vox Point Indonesia bertajuk "Isu Kebebasan Beragama Sepi di Panggung Pilpres," di Jakarta, Minggu (31/3).

Menurut Aswidah, isu kebebasan secara substantif sangat penting. Pasalnya, kebebasan beragama adalah hak konstitusional warga negara yang harus ditagih komitmen pada kedua Capres.

BACA JUGA: Debat Capres Sesi Keempat, Avner: Jokowi Terbukti Menguasai Permasalahan

Menurut dia, sama seperti isu HAM lainnya, kebebasan beragama di Indonesia hampir jarang menjadi isu politik utama.

"Ini sebenarnya harus kita dorong bagaimana isu ini menjadi perhatian karena sebenarnya HAM itu ya berkaitan dengan hak yang melekat pada manusia yang wajib dijamin oleh negara. Jangan sampai isu ini hanya laku di kalangan elite tetapi sepi di tengah nasyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, apa yang terjadi saat ini di tengah masyarakat adalah soal agama dalam konteks yang lain yaitu mengentalnya politik identitas.

"Ini sangat berbeda ketika kita bicara soal isu kebebasan beragama. Dan kita seharusnya menghindari adanya politik identitas seperti sekarang ini,” kata Aswidah.

Isu kebebasan beragama tampaknya sepi dalam wacana publik selama masa kampanye dan debat kedia capres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News