Jagal Norwegia Akui Pembantaian
Sidang Perdana, Menangis ketika Jaksa Tayangkan Videonya yang Anti-Muslim
Selasa, 17 April 2012 – 11:02 WIB
Breivik yang mengklaim sebagai ekstremis sayap kanan itu menentang keras multikulturalisme. Karena itulah, dia merasa berkewajiban untuk menegakkan konservatifisme yang diyakininya dapat menyelamatkan Norwegia dan seluruh negara di Eropa. Saat melancarkan serangan itu, dia yakin bahwa Norwegia sedang ada di ambang kehancuran karena komunitas muslim kian subur berkembang di Eropa.
Baca Juga:
Salah satu caranya untuk memurnikan Eropa, khususnya Norwegia, adalah melancarkan dua serangan maut pada 22 Juli lalu. Menurut dia, Eropa dan Norwegia sudah tercemar berbagai budaya dan agama.
Kemarin, di hadapan hakim, dia pun mengakui dua aksi brutalnya yang merenggut 77 nyawa itu. "Saya mengakui seluruh perbuatan saya. Tetapi, saya tetap menyatakan diri tidak bersalah," tegasnya.
Kepada hakim dan hadirin di Pengadilan Distrik Oslo, Breivik menegaskan bahwa perbuatannya itu merupakan bagian dari aksi bela diri. Jika saat itu dia tak melancarkan serangan, dia yakin Norwegia akan jatuh ke tangan muslim. Hal sama, terang dia, juga akan terjadi di negara-negara Eropa lain yang semakin terbuka terhadap Islam.
OSLO - Anders Behring Breivik, 33, terdakwa kasus pembantaian 69 orang di Pulau Utoeya dan pengeboman yang menwaskan delapan orang di Kota
BERITA TERKAIT
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina