Janda 'Balibo' Hadiri Makan Siang SBY
Minta Pembunuh Wartawan Dihukum
Rabu, 10 Maret 2010 – 10:48 WIB
Janda 'Balibo' Hadiri Makan Siang SBY
CANBERRA- Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia dimanfaatkan masyarakat negeri itu untuk membuka kembali kasus pembunuhan para jurnalis di Balibo, perbatasan NTT- Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 16 Oktober 1975. Adalah Shirley Shackleton, seorang janda mendiang Greg Shackleton, wartawan Channel Seven yang tewas dalam insiden tersebut mengatakan akan menghadiri jamuan makan siang resmi dengan Presiden Yudhoyono.
Pada kesempatan itu, Shirley Shackleton berencana akan menyerahkan surat kepada SBY. Shirley Shackleton menuntut pemerintah Indoensia untuk menyeret pelaku pembunuhan yang diduga melibatkan pejabat militer Indoensia ke meja hijau. Pemerintah Indoensia sendiri menyatakan sudah menutup kasus tersebut dan bahkan melarang peredaran film "Balibo Five" karena dikhawatirkan mengganggu hubungan kedua negara.
Baca Juga:
Jamuan makan siang resmi Presiden Yudhoyono sendiri akan digelar usai penyampaian pidato Presiden SBY di parlemen Asutralia. Pidato yang akan disiarkan Radio Australia pada pukul 11.00 WIB itu akan merupakan pidato pertama oleh kepala negara RI di depan parlemen Australia. Perdana Menteri Rudd menyebut pidato tersebut sebagai tonggak penting dalam hubungan Australia dengan Indonesia.
Dalam pidatonya, SBY menyebutkan telah berhasil melumpuhkan jaringan teroris di Indonesia, termasuk Dulmatin yang tewas dalam penyergapan di Pamulang, Selasa (9/3) kemarin.(ABC/fuz/jpnn)
CANBERRA- Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Australia dimanfaatkan masyarakat negeri itu untuk membuka kembali kasus pembunuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Prabowo Bakal Menganugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Bill Gates
- Balas Dendam, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang