Jangan Kaget Kalau 20 Persen Kabinet Jokowi - Ma'ruf Berisi Menteri Milenial

Jangan Kaget Kalau 20 Persen Kabinet Jokowi - Ma'ruf Berisi Menteri Milenial
Suasana diskusi publik di Media Center KNPI. Diskusi ini digelar sekaligus untuk menyambut HUT ke-46 KNPI. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Pemuda dan Pengembangan Milenial DPP KNPI Sahat Martin Sinurat mengatakan banyak bidang dan peran yang harus diisi generasi milenial.

Tidak hanya dalam sektor politik, tetapi juga sektor ekonomi, perdagangan, peningkatan produktivitas perikanan, seni budaya hingga IT. Itu lantaran kaum milenial identik dengan ide-ide segar alias inovatif.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Cara-cara lama dalam mengelola organisasi, lembaga, maupun pemerintahan harus ditinggalkan. Dengan kata lain semuanya harus berorientasi pada inovasi.

Menurut Sahat, Jokowi ingin membangun Indonesia yang adaptif, produktif, inovatif dan kompetitif.

"Karakter-karakter ini sebenarnya merupakan karakter dari generasi milenial, maka pemerintahan ke depan membutuhkan sumber daya manusia dari generasi milenial," ujar Sahat saat menjadi moderator dalam acara diskusi bertajuk 'Peranan Milenial Dalam Visi Indonesia Maju' di Media Center KNPI, beberapa hari yang lalu.

Sahat memaparkan bahwa sejatinya Jokowi menaruh perhatian besar terhadap generasi milenial. Dalam paparan diskusi, kata Sahat, diketahui bahwa sekitar 20 persen tenaga ahli kantor staf presiden merupakan generasi milenial, belum lagi yang bekerja sebagai aparatur sipil negara.

BACA JUGA: Aminudin Ma'ruf, Twedy Ginting dan Arief Rosyid Masuk Bursa Calon Menteri

"Artinya selama ini sudah banyak generasi milenial yang membantu mengimplementasikan kebijakan pemerintah," katanya.

Qodari mengatakan, menteri milenial bisa terpenuhi dari segmen pengusaha, partai dan aktivis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News