Japfa Foundation Gandeng SMK Hasanudin Indramayu

Untuk Membuat Grand Design Pendidikan

Japfa Foundation Gandeng SMK Hasanudin Indramayu
Andi Prasetyo (kanan) bersama Priyanto dan Nur Hasan.

jpnn.com, INDRAMAYU - Setelah Tambolaka, JAPFA Foundation kembali melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kali ini dengan SMK Hasanudin Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat. MoU dilakukan oleh Head of JAPFA Foundation, Andi Prasetyo dengan Kepala Sekolah SMK Hasanudin Kandanghaur, Priyanto dan disaksikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat,  Ai Nurhasan.

Tujuan umum dari penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah menindaklanjuti dokumen Grand Design yang telah disusun bersama antara SMK Hasanuddin dan JAPFA Foundation. ”Sehingga penyusunan program dapat dilakukan secara sistematis dan berorientasi hasil yang berkelanjutan,” ujar Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, jika semua pihak memiliki grand design yang tepat tentang pendidikan, maka bisa dipastikan kondisi pendidikan tanah air akan semakin baik ke depannya. Pendidikan yang tepat adalah yang mampu mencerdaskan bangsa dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki.

JAPFA Foundation sendiri didirikan Maret 2015 silam. Dimiliki oleh perusahaan Japfa Comfeed Indonesia, yayasan tersebut memiliki visi memaksimalkan potensi kaum muda melalui bidang pendidikan, gizi, dan olahraga.

Dalam semua kegiatannya, JAPFA Foundation menitikberatkan pada prinsip social enterprise. Model dimana setiap program yang dijalankan harus direncanakan, diukur, dilaksanakan, dan diawasi layaknya suatu kegiatan usaha. ”Jadi hasil yang diberikan itu nyata bagi kemajuan bersama,” jelas Andi.

Sementara Kepala Sekolah SMK Hasanudin Kandanghaur, Priyanto, mengatakan, dengan adanya MoU ini akan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi sekolah terutama untuk para siswa. “Semoga anak didik kami akan mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang pada akhirnya akan mendapatkan kesempatan kerja yang layak,”ujarnya.

Priyanto menjelaskan SMK Hasanudin memiliki siswa reguler 230 siswa dari 3 kelas dan 3 kejuruan. Diharapkan, mereka mampu menjadi prototipe sehingga ke depannya SMK Hasanudin yang berbasis kelautan dan kearifan budaya lokal akan menjadi sekolah yang diminati. Ini mengingat potensi alam kita terutama laut tidak akan pernah habis dan bisnis kuliner tidak akan pernah berhenti sepanjang hayat. (JPNN/pda)

 


Andi menjelaskan, jika semua pihak memiliki grand design yang tepat tentang pendidikan, maka bisa dipastikan kondisi pendidikan tanah air akan semakin baik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News