Jasad Yang Diduga WNI Maju Sidang Rekonsiliasi
Selasa, 03 Maret 2009 – 08:44 WIB
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Brigjen Edy Saparwoko menjelaskan, dalam proses identifikasi jasad yang tak bisa dikenali sidik jarinya ada beberapa tahap. "Pertama, ada identifikasi terhadap gigi atau ordontologi. Sebab, gigi itu tahan sampai 800 derajat Celsius," katanya.
Jika gigi juga rusak total, dilakukan tes DNA. "Tapi, permasalahannya kalau korban sudah jadi abu,prosesnya lebih rumit lagi," katanya. Data-data itu yang disebut data post mortem.
"Penyidik forensik akan mengumpulkan data-data ante mortem yakni data sebvelum meninggal. Misalnya, rekap struktur gigi, penyakit, apakah ada kelainan tubuh atau tidak, dan sebagainya," kata Brigjen Edy.
Setelah data post mortem dan data ante mortem siap diadakan sidang rekonsiliasi. "Sidang itu adalah proses pencocokan. Ada debat yang sengit biasanya, sebab prinsip identifikasi korban lebih baik unidentified ( tidak dikenal) daripada misidentified ( salah dikenal)," katanya.
JAKARTA - Tim identifikasi korban Mabes Polri selesai menjalan tugas di negara bagian Victoria, Australia, Senin (02/03), mereka memaparkan hasil
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Akui Palestina
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang