JK dan Mega Imbangi SBY-PKS

Penjajakan Koalisi Hadapi Pilpres

JK dan Mega Imbangi SBY-PKS
PERSIAPAN KOALISI? Sekjen PDIP Pramono Anung dan Ketua DPP Partai Golkar Burhanudin Napitupulu saat jumpa pers di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (11/3).
Menurut Pram --panggilan akrab Pramono Anung-- pertemuan Mega-JK itu akan menegaskan adanya keinginan besar kedua parpol untuk membangun pemerintahan yang kuat dan stabil. Tidak seperti pemerintahan saat ini, ungkap Pram, yang cenderung tidak stabil. Akibatnya, timbul high cost politics dan tensi politik yang juga tinggi.

 

"Kalau PDIP bersama-sama Golkar, kekuatan parlemen bisa 86 persen. Bahkan, kalau menggunakan asumsi di tingkat I dan II (DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Red), mencapai 76 persen. Bagaimanapun, ini kekuatan riil," bebernya.

 

Secara blak-blakan, Pram menyindir pemerintahan SBY. Menurut dia, tanpa support Partai Golkar, SBY sebenarnya tidak akan bisa berbuat optimal. Sebab, suatu kebijakan yang diputuskan di level pusat memerlukan dukungan parlemen dan jaringan pemerintahan di daerah agar bisa berjalan. "Kalau tidak ada Golkar, (pemerintahan SBY, Red) seperti lame duck (bebek lumpuh, Red)," kata Pram.

 

Dia juga kembali menegaskan bahwa pertemuan Mega-JK belum sampai menyentuh persoalan capres-cawapres. "Belum bicara bagi-bagi  jatah, rotinya saja belum ada. Yang penting, dalam menghadapi pemilu tidak perlu tegang-tegang," ujarnya, lantas tertawa.

 

JAKARTA-  Para elite mulai bekerja keras melancarkan strategi untuk memenangkan pemilihan presiden. Penjajakan koalisi dengan bungkus silaturahmi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News