Jokowi Ajak Boikot Israel, PM Netanyahu Malah Pengin Kerja Sama

Laporan Abdul Rokhim dari Jerusalem

Jokowi Ajak Boikot Israel, PM Netanyahu Malah Pengin Kerja Sama
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu (ketiga dari kiri) bersama dengan Wartawan Jawa Pos Abdul Rokhim (dua dari kiri). Foto: dok/Jawa Pos

Nentanyahu mengungkapkan, Israel kini memiliki hubungan diplomatik dengan lebih dari 100 negara di dunia. “Israel menjalin hubungan sangat bagus dengan sejumlah negara penting di Asia seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Vietnam. Israel juga menjalin hubungan dengan Afrika, Amerika Latin, dan Rusia,” paparnya.

Bahkan hubungan dengan beberapa negara Arab, yang semula anti-Israel pun kini juga berubah. Israel dengan mitranya di Arab kini bersatu untuk melawan penyebaran kelompok Islam radikal.

Berkaca dari dinamika hubungan negaranya dengan negara-negara lain di dunia, Netanyahu mengajak Indonesia juga berubah. “Beberapa alasan untukmenghalangi kebutuhan ini seperti insidenpenolakan masuk menteri luar negeri sudah tidak relevan,” tegas perdana menteri yang juga merangkap jabatansebagai menteri luar negeri dan menteri ekonomi tersebut.

Seperti diberitakan, dua minggu lalu, departemen luar negeri Indonesia memberikan keterangan pers bahwa pemerintah Israel melarang Menlu Retno Marsudi datang ke Ramallah, utara Tepi Barat. Kunjungan itu bertujuan meresmikan konsulat Indonesia di Ramallah, wilayah yang dikuasai pemerintah Palestina. Akhirnya, seremoni pelantikan dilakukan di Jordania.

Tentang konflik dengan Palestina, Netanyahu dengan tegas menolak solusi menarik pasukannya dari daerah pendudukan di tepi barat dan Gaza. “Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas keamanan rakyat Israel,” ujarnya sambil memukul meja pelan.

Dia mengaku menerima 15.000 roket tiap tahun yang ditembakkan dari wilayah Palestina, khususnya Gaza. “Apa pernah wilayah Anda dihujani roket? wilayah kami yang hanya 1 persen dari wilayah Indonesia harus menerima ribuan roket,” ungkapnya.

Karena itu, dia menegaskan lagi, kunci perdamaian di Palestina dan Israel adalah demiliterisasi Palestina. “Tidak ada perdamaian, jika mereka masih pegang senjata dan kebencian terus disebar bahkan mulai dari anak-anak,” sebutnya.

Netanyahu kemudian meminta stafnya untuk memutar film pendek berdurasi sekitar 3 menit, yang disebutnya sebagai dokumenter tentang upaya radikalisasi terhadap anak-anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News