Jokowi Hadirkan 1.000 BLK di Pesantren pada 2019

Jokowi Hadirkan 1.000 BLK di Pesantren pada 2019
Presiden Joko Widodo bersama para santri dan kiai saat Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu malam (20/10). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, SURAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan hampir setiap minggu dirinya berkunjung ke pondok pesantren. Tujuannya tidak lain untuk mengetahui program apa yang dibutuhkan dan perlu dikerjakan di pondok pesantren.

Saat memberikan sambutan pada Apel Akbar Santri Nusantara yang dihelat di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (20/10) malam, mantan wali kota Surakarta itu bercerita mengenai beberapa program yang sudah dilakukan di pondok pesantren.

"Tahun ini telah dimulai beberapa program yang masuk pesantren. Ada yang namanya bank wakaf mikro untuk ekonomi umat, memang baru kita mulai. Tahun ini juga kita coba balai latihan kerja di pondok-pondok pesantren, memang baru kita mulai," kata Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi.

Untuk program bank wakaf mikro, hingga saat ini baru dicoba di 33 pondok pesantren. Sementara BLK balai latihan kerja (BLK), baru dicoba di sekitar 50 pesantren. Namun pada tahun 2019 nanti, Jokowi sudah menyiapkan jumlah lebih besar.

"Tetapi tahun depan insyaallah kami perbanyak kurang lebih 1.000 balai latihan kerja di pondok pesantren. Kalau ini kita lihat bermanfaat dan bisa meningkatkan sumber daya manusia kita, tahun depannya insyaallah kita lipat gandakan lagi," ungkapnya.

Hal itu dilakukan karena negara ini punya 28 ribu ponpes yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.

Berdasarkan hasil pengamatannya setiap masuk ke pondok pesantren, dirinya melihat kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya untuk balai latihan, ada yang meminta pelatihan komputer, tetapi ada juga yang meminta pelatihan fesyen dan garmen.

"Ya kami coba, kami lihat, kami evaluasi apakah cocok atau tidak, benar atau tidak, sehingga bisa meningkatkan skill dari para santri dan banyak hal lain yang telah kita coba sehingga nanti ada kesimpulan bahwa yang benar kita harus melakukan ini," jelasnya.(fat/jpnn)


Kami coba, kami lihat, kami evaluasi apakah cocok atau tidak, benar atau tidak, sehingga bisa meningkatkan skill dari para santri.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News