Jokowi Sebut Penentuan Dewas KPK Harus Hati-hati, Jangan Sampai Di-bully
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku sampai saat ini pihaknya masih menyeleksi kandidat pengisi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).
Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, seleksi dilakukan hati-hati agar tidak menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat.
"Belum rampung, baru proses finalisasi," kata Jokowi usai melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) periode 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini memastikan setiap kandidat diperiksa satu per satu latar belakang dan integritasnya. Hal ini untuk memastikan orang yang dipilih sebagai Dewas KPK merupakan sosok yang sesuai.
"Jangan sampai kami keliru kemudian masyarakat ada yang tidak puas, kemudian malah di-bully. Kasihan," kata Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Kepresidenan M Fadjroel Rachman mengaku tahap seleksi Dewas KPK sudah berjalan. Fadjroel meski tidak menyebut nama meyakini bahwa mereka yang dipilih merupakan sosok terbaik bangsa ini.
Menurut Fadjroel, pelantikan anggota Dewas KPK akan dilakukan bersamaan dengan pengucapan sumpah jabatan komisioner lembaga antirasuah itu untuk periode 2019-2023. Adapun periode pimpnan KPK saat ini akan berakhir pada 20 Desember 2019.
“Pelantikan Dewas KPK bersamaan waktunya dengan pelantikan pimpinan baru KPK," tandas Fadjroel.(tan/jpnn)
Pelantikan anggota Dewas KPK akan dilakukan bersamaan dengan pengucapan sumpah jabatan komisioner lembaga antirasuah itu.
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen