Jokowi Upayakan Peningkatan Perlindungan BMI di Hong Kong

Jokowi Upayakan Peningkatan Perlindungan BMI di Hong Kong
Presiden Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, HONG KONG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membicarakan masalah perlindungan tenaga buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong saat bertemu Chief Executive Leung Chun-Ying, Senin (1/5).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Drawing Room Government House Hong Kong itu, telah ditandantangani pula nota kesepahaman bersama terkait upaya perlindungan BMI yang bekerja di kota yang terletak di bagian tenggara Tiongkok tersebut.

“Saya menyambut baik adanya nota kesepahaman ini untuk memperkuat perlindungan terhadap buruh migran Indonesia,” ucap Jokowi dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit.

Setidaknya ada 172.826 warga negara Indonesia (WNI) yang kini bermukim di Hong Kong dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah administratif tersebut.

“Saya mengucapkan terima kasih atas upaya Yang Mulia dalam melindungi warga negara Indonesia di Hong Kong. Saya yakin bahwa Yang Mulia akan terus memberikan perhatian dan perlindungan kepada warga negara kami,” ucap mantan wali kota Surakarta kepada Pemimpin Hong Kong.

Leung Chun-Ying sendiri menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi Hong Kong. Dia berharap hubungan yang diperkuat tidak hanya hubungan pemerintah dengan pemerintah (G to G), tapi juga business to business (B to B). “Hal yang tidak kalah pentingnya adalah hubungan people to people,” kata Chun-Ying.

Chun-Ying juga menyampaikan komitmen pemerintah Hong Kong untuk meningkatkan perhatian dan perlindungan terhadap BMI. "Indonesian workers are part of our community," ucap dia. (fat/jpnn)

 


Presiden Joko Widodo (Jokowi) membicarakan masalah perlindungan tenaga buruh migran Indonesia (BMI) di Hong Kong saat bertemu Chief Executive Leung


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News