Jumpa Pers di KTT ASEAN, Menkominfo Malah Dihujani Kritik

Tifatul: Masukannya Kami Terima dan jadi Bahan Perbaikan

Jumpa Pers di KTT ASEAN, Menkominfo Malah Dihujani Kritik
DIKRITIK - Menkominfo Tifatul Sembiring berbicara kepada wartawan di Media Center KTT ASEAN, didampingi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo (duduk). Foto: Arsito/JPNN.
Hanya saja, kendati coba mengutarakan kelebihan fasilitasnya, Tifatul tak bisa mengelak lebih jauh dari kekurangan-kkurngan yang nyatanya masih saja ada. Antara lain termasuk soal tenda Media Center yang sempat mengalami kebocoran (di tengah hujan yang memang cukup deras hari ini, Red), begitu pula ketidakadaan media booth (semacam ruang-ruang kecil bersekat) yang khususnya diperlukan oleh media televisi. "Tapi, terima kasih. Itu masukan yang bagus. Kami terima untuk perbaikan ke depannya. Untuk bagian tenda yang bocor, itu bisa diperbaiki," ujarnya.

Sementara di sisi masalah yang cukup menjadi perhatian sekaligus keluhan terbesar sejumlah awak media, yakni registrasi dan pembagian ID pers, tak ada hal yang baru dari penjelasan Tifatul. Sebagaimana sudah sempat dijelaskan sebelumnya oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Freddy H Tulung yang mendampinginya, pangkal permasalahan disebutkan terletak pada beberapa aspek. Antara lain yakni mulai dari sistem (program) registrasi online yang sensitif (dan karenanya menyulitkan sejumlah media, Red), koordinasi antar instansi/lembaga - termasuk dengan Kadin-Kemdag khususnya di sesi acara hari ini - yang diakui tak lancar, hingga masalah legalisasi dari Istana Negara (Paspampres) yang ketat membatasi keluarnya ID, dan sebagainya.

Pada akhirnya, kehadiran Tifatul di hadapan wartawan sore itu, tak pelak justru memancing kembali keluhan sekaligus kritik pedas dari personil media massa. Setidaknya, ada dua pengomentar (penanya) dari sekian banyak wartawan, yang dengan nada penuh emosi melontarkan uneg-unegnya langsung di kesempatan itu. Di antaranya adalah dari seorang koresponden sebuah TV asal Jepang, juga wartawati dari program VoI RRI. Kalimat-kalimat yang mereka utarakan terdengar tajam, hingga hampir semua personil dari pihak penyelenggara (panitia) di ruangan itu harus terdiam mendengarkan, sementara Tifatul sendiri lantas hanya bisa merespon singkat bahwa segala keluhan itu akan ditampung dan didengarkan.

"Saya cuma pesan, lain kali jangan begini lagi-lah Pak Menteri. Termasuk, jangan sembarangan lagi mengontrak EO (event organizer). Yang lebih profesional-lah. Saya sendiri sudah meliput ini (event-event ASEAN) sejak tahun 1990-an, dan ini masih akan (ada) banyak ke depannya soalnya," ujar sang wartawan TV Jepang yang komplain soal media booth, plus kejanggalan permintaan surat kuasa yang ditanyakan panitia padanya ketika menjemput langsung ID card-nya Selasa (3/5) lalu. (ito/jpnn)

JAKARTA - Kalimat mirip judul film ini, agaknya ada di buku catatan beberapa wartawan: the ASEAN Summit's Media Center problem continues. Bermaksud


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News