KAHMI di Tengah Pusaran Pragmatisme Politik

Oleh: N Syamsuddin C Haesy

KAHMI di Tengah Pusaran Pragmatisme Politik
KAHMI di Tengah Pusaran Pragmatisme Politik. Foto for JPNN.com

Mampukah Munas X KAHMI (di Medan, 17-19 Nopember 2017) dapat menghambat arus bebal politik praktis semacam itu? Mampukah peserta Munas X KAHMI berteguh sikap dan integritas untuk mengembalikan peran strategis KAHMI ke depan?

Jawabnya adalah mampu! Sepanjang seluruh peserta Munas X KAHMI mempunyai integritas yang teguh, jeli dan kritis. Khasnya dalam memilih Presidium KAHMI yang telah diseleksi oleh Panitia Seleksi yang dibentuk Majelis Nasional KAHMI.

Caranya? Tolak politik transaksional, khususnya money politic, apapun bentuknya! Lantas, tolak siapa saja kandidat Presidium Majelis Nasional KAHMI yang terindikasi akan bermasalah dengan persoalan hukum, terutama korupsi! Lalu, pilih kandidat yang fresh (muda dalam usia, visioner dan tegas cerdas berpolitik) dan masih fresh (humble dan tangkas dalam berpolitik) dalam formasi yang merepresentasikan daya modal insan KAHMI (yang sekaligus mencerminkan gender mainstrem): negarawan - politisi, akademisi, ilmuwan, eksekutif profesional, entrepreneur, agamawan, budayawan, dan jurnalis).

Buang sejak awal siapa saja yang diproyeksi bakal menjadi noktah dan menyandera KAHMI ke depan. Selamat berjuang di Munas X KAHMI. Ikutilah jalan keselamatan!

Penulis: Wartawan Senior dan Budayawan

 


Pada masanya, komunitas alumni HMI yang (secara otomatis) merupakan anggota KAHMI, dikenal sebagai kader tangguh yang egaliter, visioner, dan mumpuni


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News