Kalah di Pengadilan, Perusahaan Asuransi di Australia Wajib Mengganti Kerugian yang Disebabkan COVID-19
Industri asuransi kemudian mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA) Australia.
Hari Jumat (25/6/2021) ini, permohonan banding mereka ditolak.
Dirut ICA, Andrew Hall menilai keputusan MA Australia sangat mengecewakan.
"Meskipun kami kecewa, keputusan pada kasus uji pertama ini telah memberi kami kepastian," ujar Hall.
Apakah ganti rugi akan dibayarkan?
Informasi yang diperoleh ABC News menyebutkan tidak sampai 10 perusahaan yang akan dibayarkan ganti rugi menyusul keluarnya vonis dari MA.
Pasalnya, industri asuransi kembali mengajukan gugatan baru ke pengadilan.
Gugatan ini bertujuan mengklarifikasi, apakah perusahaan pemegang polis memerlukan bukti-bukti adanya kasus COVID-19 yang terjadi dalam jarak dekat dengan usaha mereka.
Banyak perusahaan yang tidak dapat membuktikan bahwa usahanya terdampak karena adanya kasus positif di sekitar tempat usahanya.
Banyak perusahaan Australia yang telah memiliki jenis asuransi yang dapat menutupi kerugian akibat gangguan perdagangan, termasuk di saat pandemi.
- Punya Asuransi Tidak Pernah Klaim, Apakah Rugi? Aidil Menjawab Begini
- Proteksi Penting Dimiliki, Ini Kriteria Asuransi Penyakit Kritis Terbaik
- Penjualan 5 Produk Jasindo Meningkat, Asuransi Satelit Mendominasi
- Berhasil Bangkit, Asuransi Jasindo Kantongi Laba Bersih Rp 102,88 Miliar
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Angka Kecelakaan Meningkat, MPMInsurance Mengedukasi Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan