Kalah di Pengadilan, Perusahaan Asuransi di Australia Wajib Mengganti Kerugian yang Disebabkan COVID-19
Namun perusahan-perusahaan ini berdalih bahwa kerugian usaha yang mereka alami terjadi akibat kebijakan lockdown dan penutupan perbatasan negara.
Dirut ICA mengatakan industri asuransi sekarang akan fokus pada kasus kedua ini.
Menurut rencana, persidangan kasus ini baru akan dimulai pada bulan Maret tahun depan.
Gugatan class action meningkat
Seorang pengacara litigasi, Andrew Grech, menilai vonis MA hari ini bukan berarti akan ada pembayaran langsung bagi perusahaan yang memiliki polis asuransi dimaksud.
"Keputusan MA menolak permohonan ICA bukan berarti perusahaan asuransi sekarang akan langsung membayarkan ganti rugi," kata Andrew Grech.
"Keputusan itu juga tidak relevan dengan ribuan perusahaan yang terkena dampak COVID-19, karena hanya berlaku langsung untuk sejumlah kecil masalah yang mempengaruhi pemegang polis Hollard dan HDI Global Specialty SE."
"Selama 16 bulan, kita menyaksikan perusahaan asuransi melancarkan perang, menempuh setiap opsi hukum yang terbuka demi memperlambat proses dan menghindari pembayaran klaim," ujar Grech.
Ia memperkirakan pihak asuransi akan terus mencari celah hukum untuk menunda pembayaran ganti rugi kepada perusahaan yang menderita kerugian akibat pandemi.
Banyak perusahaan Australia yang telah memiliki jenis asuransi yang dapat menutupi kerugian akibat gangguan perdagangan, termasuk di saat pandemi.
- Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run Siap Kembali Manjakan Para Runner
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat
- Polda NTT Periksa 6 WNA Asal Tiongkok
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu