Kantong Plastik Tidak Gratis Dinilai tak Efektif

Kantong Plastik Tidak Gratis Dinilai tak Efektif
Ilustrasi pemakaian kantong plastik. Foto: Wulan/Radar Bogor

”Jika pemilahan sampah dilakukan secara tepat, maka akan memudahkan dalam melakukan proses daur ulang,” tambahnya.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai KTPG tidak efektif. Direktur Ekeskutif Walhi DKI Jakarta Tubagus Ahmad mengatakan, seharusnya bisa lebih tegas dalam bentuk larangan memakai kantong plastik. Tentu, upaya tersebut harus didukung oleh pemerintah daerah setempat.

Daerah perkotaan menjadi perhatian. Sebab, kebutuhan penduduk akan plastik besar. Apalagi, harga yang ditetapkan terbilang masih terjangkau.

”Ibaratnya daripada repot mending keluar uang sedikit untuk beli kantong plastik,” ujarnya. Selain itu, aturan tersebut seharusnya diikuti dengan penggantian kantong plastik ramah lingkungan.

Namun, Ahmad menyadari untuk menerapkannya tidak mudah. Harus mengedukasi masyarakat lebih dulu. ”Sehingga lambat laun masyarakat terbiasa untuk membawa kantong sendiri dari rumah. Kalau tidak ya risiko,” tandasnya.

Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta pelaku industri nasional membuat terobosan dalam membantu menangani permasalahan sampah nasional. Salah satunya dengan menggiatkan program daur ulang plastik untuk digunakan kembali sebagai bahan baku kemasan.

BACA JUGA: Para Penjual Kantong Plastik Sebaiknya Siap – siap Saja

Direktur Industri Kimia Hilir, Ditjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kemenperin Taufiq Bawazier mengatakan bahwa kebutuhan plastik sebagai bahan baku industri mencapai 5,6 juta ton per tahun. Sebanyak 2,3 juta ton sudah dipenuhi oleh industri plastik nasional.

Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengaku belum mendapat pemberitahuan soal kantong plastic tidak gratis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News