Kapolres Jakarta Barat: Banyak Perusuh Mengaku Santri, Tapi Punya Tato

Kapolres Jakarta Barat: Banyak Perusuh Mengaku Santri, Tapi Punya Tato
Tersangka kasus kerusuhan di Petamburan. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pascakerusuhan di Jalan Petamburan, Jalan KS Tubun serta Slipi, Polres Jakarta Barat meringkus 183 tersangka. Ratusan tersangka tersebut berasal dari beberapa daerah.

Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa busur, golok, ketapel, petasan, bambu runcing, batu, bom molotov serta uang tunai.

“Dari penangkapan di TKP Petamburan, kami peroleh beberapa alat bukti berupa senjata tajam, busur, bom molotov, bambu runcing dan petasan. Ini sudah dipersiapkan untuk melawan aparat dan pihak kepolisian serta menciptakan kerusuhan,” ungkap Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, Kamis (23/5).

Hengki berpendapat, dalam hal menyampaikan pendapat di muka umum tidak seharusnya menggunakan senjata tajam, bom molotov serta lainnya. Hal itu membuktikan bahwa ini ada unsur kesengajaan untuk menyerang aparat dan membuat kerusuhan.

BACA JUGA: Polisi Jerat 300 Tersangka Kerusuhan, Ada Preman Bayaran Tanah Abang

Pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap barang bukti yang disita dari para tersangka.

“Nanti busur akan kita bawa ke laboratorium forensik. Karena berdasarkan informasi intelijen sebelum ini digunakan dicelupkan ke dalam zat tertentu. Lalu bom molotov zatnya pun kami akan cek dalam isinya seperti apa. Sehingga menambah daya ledak, lebih lama, jadi (apinya) melekatnya lebih lama. Itu kami akan cek, ” tegasnya.

Ia mengatakan, saat melakukan pengamanan kerusuhan, pihaknya didukung oleh masyarakat juga termasuk ulama. Bahkan pihaknya bersama imam besar FPI Jakarta bersama menghalau kerusuhan.

Selain menyita barang bukti berupa sajam, bom molotov dan lainnya, aparat juga mendapati satu unit handy talky (HT) berstiker Partai Keadilan Sejahtera dari pelaku kerusuhan di Asrama Polri Petamburan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News