Kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Dikaitkan dengan Prediksi WHO, Oh Ternyata
jpnn.com, JAKARTA - Polisi menyebut motif Nia Ramadhani (NR) dan Ardi Bakrie (AB) mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu adalah lantaran tekanan beban pekerjaan yang banyak.
Pengakuan Nia Ramadhani dan Ardi kepada polisi itu tidak jauh berbeda dengan analisis pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel.
Reza mengatakan karena kedua figur publik itu mengonsumsi sabu-sabu, maka kemungkinannya ada dua.
"Pertama, beban pekerjaan. Sabu-sabu dipakai untuk mendongkrak stamina," ucap Bang Reza saat dikonfirmasi JPNN.com, Jumat (9/7).
Sementara untuk kemungkinan kedua, lulusan sarjana psikologi UGM Yogyakarta itu menyebut Nia dan Ardi Bakrie kurang pekerjaan.
"Kurang pekerjaan. Lockdown. Sabu-sabu dipakai sebagai mood booster," lanjut peraih gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne, Australia itu.
Dia juga mengaitkan analisisnya dengan prediksi badan kesehatan dunia atau WHO.
"Sejak awal pandemi, WHO sudah bilang: bukan hanya virus yang mewabah, masalah-masalah psikis juga tumpah ruah," tutur pria asal Rengat, Indragiri Hulu, Riau itu.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel punya analisis menarik soal kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, begini...
- Ini Barang Bukti yang Disita Polisi dari Penangkapan Rio Reifan
- Tumpukan Narkoba Ganja Itu Seharga Rp 200 Juta, Dijual kepada Pelajar & Mahasiswa
- Pekerjaan Baru RL Bikin Warga Curiga, Ternyata Kurir Narkoba
- Panik Lihat Polisi, Pemakai Narkoba di Lahat Lari sampai Mati
- Kanit Reskrim di Tulungagung Ditangkap Polisi terkait Narkoba, Begini Ceritanya
- Rio Reifan Ditetapkan Tersangka Atas Kasus Narkoba, Polisi Lakukan Hal ini