Kata Pakar soal Sendok dan Pisau di Perut Jahrani

Kata Pakar soal Sendok dan Pisau di Perut Jahrani
Jumrah menunjukkan sejumlah gambar hasil rontgen di perut Jahrani terdapat benda asing seperti sendok hingga pisau. Foto: SAIPUL ANWAR/Kaltim Post/JPNN.com

Jahrani sebenarnya bukan penderita pica pertama di Kaltim. Yenny mengaku pernah menangani seorang pasien yang memakan kotorannya sendiri.

Namun, hal tersebut terjadi karena pasien dikurung dalam satu tempat dan dalam waktu lama. "Pasien mengalami gangguan jiwa sehingga dikurung oleh keluarga. Dia makan, tidur, sampai buang air di tempat itu," terangnya.

Kasus ini memang berbeda dengan Jahrani. Namun, pica yang diderita kemungkinan didorong faktor yang sama, yaitu masalah kejiwaan.

Jahrani, kata Yenny, bisa mengalami hal serupa. "Bila memakan sendok sampai pengupas buah berulang kali, pasti ada yang salah di otaknya," jelasnya.

Dia turut menyarankan agar keluarga membawa Jahrani ke RSJD untuk melewati pemeriksaan. "Tidak perlu cemas karena pengobatan di RSJD ditanggung BPJS," sambungnya.

Di Kaltim, pica yang diderita Jahrani adalah kasus langka. Kepala Humas RSUD AWS Samarinda dr Muhammad Febian Satrio menyatakan hal tersebut.

Di rumah sakit tipe A itu, tidak ada rekam data khusus kejadian pasien yang menelan benda tak wajar.

Dalam beberapa kasus, pasien hanya menelan benda seperti jarum pentul atau koin karena tidak sengaja.

Ada sejumlah benda asing, seperti paku, sendok, pisau, di perut Jahraniyang diduga mengalami gangguan psikologis yang disebut pica.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News