Kaus Kuning Juga Serang Abhisit

Dianggap Tak Becus Lawan Anti-pemerintah

Kaus Kuning Juga Serang Abhisit
Massa Kaus Kuning dalam sebuah aksi demo. Foto: Mirror.co.uk.
BANGKOK - Rancangan jalan damai yang ditawarkan Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva menjadi bumerang. Kamis (6/5) kemarin, sehari pasca rehat unjuk rasa untuk memperingati pelantikan Raja Bhumibol Adulyadej, politikus berusia 45 tahun tersebut menuai kritik dari massa pro-pemerintah. Dia bahkan dituntut mundur.

"Kami meminta PM untuk mempertimbangkan kembali dan membatalkan tanggal pemilu (yang sudah ditawarkan). Kami juga menghimbau PM mengundurkan diri supaya posisinya bisa ditempati orang lain," tandas Ketua Massa Kaus Kuning (pro-pemerintah), Suriyasai Katasila, seperti dikutip Agence France-Presse. Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD), nama resmi kubu demonstran pro-pemerintah tersebut, juga menolak rancangan jalan damai Abhisit.

Lewat Suriyasai, PAD menuding Abhisit bersekongkol dengan Massa Kaus Merah dan utusan PM terkudeta yang menjadi panutan oposisi, Thaksin Shinawatra. Sebab, pemimpin lulusan Oxford itu menawarkan pemilu pada pertengahan November mendatang, tepatnya pada 14 November. Menurut PAD, usul tersebut sengaja dilontarkan Abhisit untuk memuaskan kubu lawan. "PM tunduk pada permintaan Massa Kaus Merah," tuduh PAD dalam pernyataan yang dibacakan sang ketua.

Dalam kesempatan itu, Suriyasai juga menyayangkan kebijakan lunak yang ditempuh Abhisit dalam menindak pentolan Massa Kaus Merah. Setelah sekitar dua bulan menimbulkan kekacauan di Thailand, para pemimpin oposisi yang menyerahkan diri kepada aparat berwenang bakal diampuni. Asalkan mereka benar-benar membubarkan Massa Kaus Merah. "Tidak semestinya PM menjanjikan amnesti bagi para politisi oposisi," keluh Suriyasai.

BANGKOK - Rancangan jalan damai yang ditawarkan Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva menjadi bumerang. Kamis (6/5) kemarin, sehari pasca rehat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News