Kehilangan Waktu Tidur Bisa Berdampak pada Kesepian?

Kehilangan Waktu Tidur Bisa Berdampak pada Kesepian?
Kesepian. Ilustrasi Foto: pixabay

Motivasi untuk berinteraksi, kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi pada apa yang mereka katakan, kemampuan untuk secara efektif menginterpretasi isyarat sosial, memantau konten yang sesuai, memperoleh kesenangan dari interaksi, semua hal ini akan membuat Anda terganggu. 

Jangan lupa fakta bahwa ketika seseorang kurang tidur, dia memiliki keinginan yang kuat untuk tidur. 

"Saya percaya bahwa jenis kurang tidur seperti ini, yang sering terlihat pada pekerja shift, adalah alasan besar untuk masalah hubungan yang mereka perjuangkan," kata Winter. 

Orang-orang ini sering dipaksa untuk memilih antara tidur dan interaksi sosial kedua pilihan itu menyebabkan kesepian.

Dr. Jay Puangco, seorang ahli saraf yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tidur di Pickup Family Neurosciences Institute di Hoag di California, mengatakan kurang tidur bisa mempengaruhi suasana hati, perhatian dan kognisi.

"Orang yang kurang tidur tidak merasa sehat. Mereka mungkin tidak memiliki energi yang dibutuhkan untuk interaksi sosial. Ini mungkin memerlukan kewaspadaan untuk memproses secara kognitif apa yang dikatakan orang lain, membaca bahasa tubuh mereka dan memberikan umpan balik yang tepat," jelas Puangco.

Orang yang kurang tidur bukan orang yang bahagia dan tidak ada yang ingin berada di sekitar orang yang moody.

Meskipun tidur itu penting dan memiliki konsekuensi yang bisa diamati seperti ini, Puangco mengatakan bahwa nilai tidur selama ini kerap diremehkan.

Ada banyak penelitian yang mengilustrasikan bagaimana kurang tidur memengaruhi suasana hati, energi, kemampuan untuk menangkap isyarat sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News