Kejar Buaya Pemakan Bocah
SYDNEY - Aparat dan polisi hutan Taman Nasional Kakadu di Negara Bagian Northern Territory, Australia, sedang sibuk. Pada Minggu sore (26/1), seekor buaya memangsa bocah berusia 12 tahun yang berenang bersama teman-temannya di Mudginberri Billabong. Hingga kemarin (27/1), perburuan berlangsung.
Pencarian lewat jalur darat, laut, maupun udara dilakukan nonstop sejak Minggu sore. Perburuan buaya pemangsa bocah itu berfokus di Magela Creek yang mengaliri Billabong, tempat anak lelaki tersebut berenang bersama teman-teman sebayanya.
Selain memangsa seorang bocah, buaya yang diduga berukuran 2 sampai 3 meter itu menggigit seorang bocah lainnya.
"Otoritas Taman Nasional Kakadu dan Komisi Suaka Margasatwa memberikan izin kepada kami untuk menembak mati buaya berukuran lebih dari 2 meter yang terlibat di area Mudginberri Outstation," kata salah seorang polisi hutan.
Dia menjelaskan, biasanya para rangers atau polisi hutan hanya diizinkan menembak buaya yang berukuran lebih dari 3 meter. Analisis tim medis terhadap bocah yang selamat dari terkaman buaya meski sempat digigit mengungkapkan bahwa buaya air asin tersebut berukuran sekitar 2 meter.
Karena itu, pihak berwajib mengizinkan aparat dan polisi hutan menembak buaya yang berukuran di atas 2 meter. Hingga kemarin, polisi menembak dua buaya berukuran 4,3 meter dan 4,7 meter.
"Setelah kami membedah dua buaya itu, ternyata tidak ada jasad manusia pada tubuh karnivora tersebut," papar Sersan Stephen Constable.
Dalam upaya pencarian korban, aparat dan polisi hutan memang diberi wewenang untuk membedah perut buaya yang berhasil mereka lumpuhkan. Sebab, tujuan utama mereka adalah menemukan jasad bocah lelaki tersebut. (AFP/hep/c14/tia)
SYDNEY - Aparat dan polisi hutan Taman Nasional Kakadu di Negara Bagian Northern Territory, Australia, sedang sibuk. Pada Minggu sore (26/1), seekor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina