Kekuatan Maaf
Oleh: Dahlan Iskan
Maka raja secara khusus mengundang UMNO yang hanya memperoleh 26 kursi. Raja minta UMNO mendukung keputusannya.
Maka UMNO yang sangat membenci Anwar –karena dianggap terlalu dekat golongan Tionghoa– punya alasan untuk tidak malu: demi raja. Taat pada perintah raja.
Kalau saja raja memerintahkan untuk mendukung Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yasin, UMNO tidak mau. Kadar kebencian kepada Perikatan Nasional lebih tinggi.
Dukungan untuk Anwar dari UMNO saja belum cukup. Harus satu lagi.
Yang diincar raja adalah GPS (Gerakan Partai Serawak) yang punya 23 kursi. Akan tetapi GPS lagi benci Anwar.
Bukan soal Anwar pribadi, tetapi lantaran Anwar menjadi satu barisan dengan partai Tionghoa baru, DAP.
Mengapa GPS yang mayoritas Tionghoa Kristen membenci DAP yang mayoritas juga Tionghoa Kristen?
Yang jadi masalah sebenarnya sepele. Hanya satu orang.
Raja Malaysia begitu menghormati hasil pemilu. Tidak seperti MPR di pemilu langsung pertama Indonesia setelah reformasi dulu. Megawati gagal jadi presiden.
- Antre Bonek
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Untung Siksa
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Gebuk Gresik Petrokimia, Megawati Bawa Jakarta BIN Finis Peringkat Kedua di Putaran Pertama Proliga 2024
- Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting