Kementan Dorong Petani Berkiprah di Era Revolusi Industri

Kementan Dorong Petani Berkiprah di Era Revolusi Industri
Kementan mendorong petani untuk berkiprah di era revolusi industry 4.0. Foto: Humas Kementan

Petani Muda Milenial Bersertifikat Kompetensi

Kementan juga terus mendorong generasi muda Indonesia untuk bangkit dan meneruskan cita-cita pembangunan pertanian melalui program petani milenial. Pada petani milenial, generasi muda harus mampu berfikir kreatif, inovatif dan mampu untuk menunjukkan keahlian serta kemampuannya sehingga memiliki daya saing. Generasi muda yang mempunyai daya saing diharapkan tidak akan tergeser oleh orang asing dan dapat berdiri di negerinya sendiri. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pada tahun 2019 yang merupakan tahun SDM.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP, Kementan, Bustanul menuturkan harapan akan lahirnya petani-petani kompeten pada masa depan, membuat Kementerian Pertanian menumbuh kembangkan satu juta petani milenial dari seluruh Indonesia. Selain petani milenial, program lainnya yang akan dikembangkan adalah program sertifikasi kompetensi, dimana saat ini telah tersedia 98 skema sertifikasi bidang keahlian di sektor pertanian.

“Untuk itu akan dilakukan pelatihan sertifikasi dalam jumlah besar untuk tenaga profesi bidang pertanian dari berbagai sektor bidang pertanian, khususnya siswa, mahasiswa, dosen dan tenaga pertanian lainnya,” tuturnya.

The Raising Garut Young Entrepreneur

Kepala Pusat Pendidikan, BPPSDMP, Kementan Idha Widi Arisanti menyebutkan Cikajang Garut telah melahirkan seorang entrepeneur muda yang bernama Rizal Fakhreza. Ia merupakan seorang entrepreneur muda sukses, yang dimulai dari rintisan usahatani yang dibina melalui Program PWMP.

“Pemuda ini berasal dari petani sayur dan buah biasa dan saat ini sudah menjadi Duta Petani Asean,” sebut Santi, sapaan akrabnya.

Santi mengungkapkan dalam mempertajam ilmu pengetahuan sebagai petani milenial, Rizal juga memanfaatkan kesempatan sekolah di Amerika dengan fokus pendidikan Bisnis Pertanian. Bisnisnya awal adalah petani sayur dan buah yang terus dibangun dan saat ini menjadi “Agrowisata Garut” dengan nama “Eptilu”.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong petani untuk berkiprah di era revolusi industry 4.0.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News