Kesejahteraan Cegah Illegal Logging

Kesejahteraan Cegah Illegal Logging
Kesejahteraan Cegah Illegal Logging
Misalnya tanam dan pelihara pohon di dalam dan di luar kawasan hutan. Kayu yang ditanam itu mampu memperbaiki kualitas lingkungan, dan suatu saat bisa dipanen. Bisnis tanam pohon itu murah, mudah, tetapi tingkat keberhasilannya tinggi sekaligus bernilai ekonomi tinggi.

Hanya bermodal bibit seharga Rp 250, dipelihara selama enam bulan, maka pada umur enam tahun bisa menghasilkan Rp 350.000 per pohon. ”Bisnis ini kami dorong dengan program tanam dan pelihara 1 miliar pohon per tahun,” jelas Menhut.

Di daerah tertinggal, dijalankan program pembangunan hutan tanaman 2,65 juta hektar, tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di daerah aliran sungai prioritas seluas 2,5 juta hectare (ha), dan terbangunnya hutan kemasyarakatan seluas 2 juta ha. Itu belum termasuk program pembangunan hutan desa seluas 500.000 ha, dan hutan rakyat kemitraan seluas 50.000 ha. 

  

Usaha ekonomi kehutanan yang dijalankan Kemenhut juga berupa pemanfaatan wisata alam, mikrohidro, geothermal, dan karbon di hutan produksi. Serta zona pemanfaatan hutan lindung dan hutan konservasi. ”Kami pun mendukung revitalisasi industri perkayuan berbasis hutan tanaman,” jelas Zulkifli. (dri)

JAKARTA –Terdapt keterkaitan erat antara kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dengan tingkat terjadinya pembalakan liar atau illegal logging.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News