Ketapel Paku jadi Senjata Bentrok Manis Lor

Tercatat 4 Luka Serius

Ketapel Paku jadi Senjata Bentrok Manis Lor
Ketapel Paku jadi Senjata Bentrok Manis Lor
Dua kompi pasukan Brimob disiagakan untuk menghadang massa Ormas Islam pada jarak 500 meter dari titik pertahanan warga Ahmadiyah. Pasalnya, berjarak 20 meter dari arah Masjid Ahmadiyah, ribuan pemuda Ahmadiyah juga sudah siap menyambut penyerangan tersebut. Bentrok Ormas Islam dan pasukan Brimob terjadi. Mereka saling dorong. Tameng Brimob juga menjadi sasaran aksi tendangan massa untuk mendobrak pertahanan pasukan anti huru hara tersebut. Bahkan, sebuah tendangan melayang dari anggota Ormas Islam sempat menyerempet seorang kyai dan wartawan koran ini sebelum akhirnya melabrak barisan Brimob. Sang kyai pun terjatuh dan dibopong ke pinggir untuk diamankan.

Situasi makin panas ketika massa Ormas Islam menghujani pasukan Brimob dengan batu. Tampak sekali, pasukan Brimob dilempari batu-batu berukuran besar dari jarak dekat. Akibatnya seorang Brimob mengalami luka serius dibagian pinggang. Tak sanggup bertahan, merekapun kocar-kacir.

Sukses mendobrak barisan Brimob, massa Ormas Islam merangsek maju ke arah ribuan warga Ahmadiyah yang juga sudah siap tempur. Dengan jarak 60 meteran, aksi saling lempar batu antara Ormas Islam dan warga Ahmadiyah membuat suasana Desa Manis Lor mencekam. Dari arah Ahmadiyah, senjata yang dilemparkan bukan sekadar batu, tetapi juga kelereng dan paku. Kedua benda membahayakan itu dipanahkan dengan menggunakan alat berupa ketapel. Menurut informasi, para pemilik ketapel itu disebut pasukan Bandring Ahmadiyah.

Akibatnya, 3 anggota Ormas Islam mengalami luka serius. Mereka lengah karena kelereng dan paku yang dilesatkan ketapel warga Ahmadiyah begitu cepat dan nyaris tak terlihat. Bentrokan terus berlangsung selama 4 jam. Aksi masing-masing massa tersebut berhenti setelah mendengar lantunan adzan sebagai panggilan sholat dzuhur dari Masjid, pukul 12.00. Berkat negosiasi Kapolres beserta jajarannya dengan dua kubu bertikai tersebut, massa akhirnya membubarkan diri dan berkumpul di Masjidnya masing-masing.

 

KUNINGAN - Situasi di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kuningan, mulai terkendali setelah aparat kepolisian setempat mendatangkan bala bantuan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News