Keuntungan Besar Melayang, Kerja Sama Terhambat
Minggu, 12 Juni 2011 – 14:29 WIB

Keuntungan Besar Melayang, Kerja Sama Terhambat
Kekhawatiran sama membayangi pemerintahan Obama. Apalagi, pasca operasi khusus yang menewaskan Osama, hubungan AS dan Pakistan memburuk. Islamabad kecewa dengan taktik yang diterapkan Washington untuk mengakhiri hidup buron nomor wahid AS itu di negerinya. Padahal, selain Pakistan dan Afghanistan, mitra antiteror terbaik AS adalah Yaman. Kini, Yaman sedang tidak bersahabat dengan AS karena Obama mendesak terus agar Saleh secepatnya mundur.
Kendati demikian, Magnus Ranstorp, pakar terorisme dari National Swedish Defense College, meyakini bahwa kerja sama intelijen tersebut akan pulih. "Anda bisa saja mengganti pemimpin suatu negara. Tetapi, Anda tidak akan bisa mengubah seluruh jajaran pemerintahan yang ada di dalamnya. Termasuk, para pejabat keamanannya," paparnya. Dia yakin, mitra Barat dan AS dalam perang antiteror secara global akan tetap memberikan informasi. Seiring berjalannya waktu, kata dia, hubungan dengan dunia Arab itu akan normal kembali. (berbagai sumber/hep/dwi)
TUNIS - Mohamed Bouazizi mungkin tidak pernah menduga aksi bakar dirinya di jalan Kota Sidi Bouzid, Tunisia, bakal memicu revolusi berkepanjangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah