Takut Adik Presiden, Warga Syria Lari ke Turki

Takut Adik Presiden, Warga Syria Lari ke Turki
Takut Adik Presiden, Warga Syria Lari ke Turki
KARBEYAZ - Arus pengungsi Syria dari Kota Jisr Al Shughour menuju perbatasan Turki terus bertambah. Hingga tadi malam WIB, jumlahnya hampir 1.600 jiwa yang ditampung dalam dua kamp di Yayladag.

Jisr Al Shughour pun praktis menjadi "kota hantu". Sebab, hampir semua warga kota yang berada di bagian utara Syria itu memilih eksodus. Mereka melakukan itu karena khawatir akan keselamatan jiwa seiring dengan diterjunkannya pasukan "haus darah" pimpinan Maher Al Assad, adik kandung Presiden Bashar Al Assad, dari dua satuan elite, Divisi IV dan Pengawal Republik.

"Kondisi di Jisr Al Shughour sungguh mencekam," kata seorang pria berusia 50-an tahun kepada New York Times yang mememui di kamp Yayladag kemarin (9/6). "Banyak sekali pasukan pemerintah, senjata-senjata berat, tank, semua ada di sana," tambahnya.

Bashar menginstruksi pasukan di bawah komando sang adik setelah mengklaim bahwa 120 personel pasukan pemerintah tewas ditembak milisi bersenjata di Jisr Al Shughour. Tetapi, menurut sejumlah kalangan anti pemerintah, jumlah tentara yang tewas itu dilebih-lebihkan.

KARBEYAZ - Arus pengungsi Syria dari Kota Jisr Al Shughour menuju perbatasan Turki terus bertambah. Hingga tadi malam WIB, jumlahnya hampir 1.600

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News