KH Ali Maschan Bersyukur Zikir di Istana Negara Jadi Tradisi

KH Ali Maschan Bersyukur Zikir di Istana Negara Jadi Tradisi
Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi (paling kiri). Foto: MDHW

Sebab, saat ini memasuki tahun politik. Namun, Kiai Ali menegaskan, tidak ada yang berhak menghakimi orang datang dan ikut berdikir.

”Kita kembalikan saja pada hati masing-masing. Kita datang untuk apa? Berzikir mengingat Allah. Biarkan saja ada yang ngomong itu agenda politik dan sebagainya,” kata Kiai Ali.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Hery Haryanto Azumi mengatakan, sebanyak 2.000 jemaah dan 1.000 kiai dan habib siap berzikir dan berdoa bersama di Istana Negara.

Dia menambahkan, jemaah, kiai dan habib itu sudah terkoordinasi dalam undangan yang dibagikan MDHW.

"Antusiasme mengikuti zikir di Istana Negara besok sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan tempat, hanya 2.000 jamaah dan 1.000 kiai dan habib yang bisa masuk. Kami mohon maaf kepada para pihak yang tidak kebagian undangan," kata Hery.

Dia menjelaskan, tingginya animo masyarakat mengikuti zikir dan doa bersama membuat MDHW akan menggelar acara serupa di setiap provinsi dan kota di seluruh Indonesia. (jos/jpnn)


Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al-Husna, Jawa Timur, KH Ali Maschan Moesa menyambut positif zikir dan doa bersama yang akan digelar di Istana Negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News