Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin

Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin
Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin
JAKARTA - Seorang perempuan bisa menjadi pemimpin. Seorang pemimpin pun tak harus memiliki banyak anak buah. Minimal, perempuan bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri dan anaknya. Pemikiran itulah yang akhirnya disadari oleh seorang perempuan bernama Khalifah setelah mengalami cinta, pengkhianatan, dan diskriminasi dalam hidupnya.

Kisah Khalifah itu terjadi dalam film berjudul sama, yang dibintangi Marsha Timothy (Khalifah), Indra Herlambang (Rasyid), serta Benjamin Joshua (Yoga). Khalifah yang berarti pemimpin itu memang biasanya tergambar sebagai laki-laki. Menurut Nurman Hakim, sutradara film ini, di Arab khalifah biasanya disematkan pada kaum bangsawan dan pria.

Tapi, dalam film tersebut, Khalifah diceritakan sebagai seorang perempuan muda yang cantik dan polos. Ayahnya seorang marbot (pengurus musala) dan ibunya sudah meninggal. Dia memiliki seorang adik laki-laki. Di tengah keterbatasan dan tuntutan kehidupan di kota besar, Ifah - panggilan Khalifah - tak putus asa untuk mengubah taraf hidupnya. Dia menjadi kapster di sebuah salon milik sahabat mendiang ibunya. Cita-citanya sangat sederhana. Yaitu, ingin meringankan beban ayahnya, membantu biaya sekolah adik, serta menjadi istri yang mengabdi kepada suami kelak.

Akhirnya, dia menikah dengan seorang pria bernama Rasyid. Tidak melalui pacaran, tapi perkenalan secara Islam. Namun setelah menikah, Ifah mulai mengalami konflik psikologis dan sosial. Ternyata, sang suami merupakan penganut Islam "garis keras". Rasyid pun jarang ada di rumah. Laki-laki yang dikenalnya sebagai penjual produk-produk Arab itu hanya sehari dua hari di rumah. Dia lebih banyak berada di luar dengan alasan berjualan di daerah-daerah terpencil.

JAKARTA - Seorang perempuan bisa menjadi pemimpin. Seorang pemimpin pun tak harus memiliki banyak anak buah. Minimal, perempuan bisa menjadi pemimpin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News