Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin

Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin
Khalifah, Perempuan yang Jadi Pemimpin
"Di situlah dia sebagai seorang perempuan akhirnya menyadari dirinya. Menyadari arti dari namanya. Bahwa dia bisa menjadi seorang pemimpin untuk diri dan anaknya," terang Nurman saat ditemui di Kantor XXI, Jakarta Pusat, kemarin (22/12). Khalifah adalah film kedua sutradara asal Demak, Jawa Tengah, tersebut. Karya pertamanya adalah 3 Doa 3 Cinta yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra.

Pesan yang ingin dibawa oleh Nurman melalui film itu sebenarnya tidak hanya mengenai kekuatan perempuan, tapi juga kondisi perempuan bercadar yang terkadang masih dianggap aneh oleh sekelilingnya. Cara Nurman menghadirkan cerita dalam filmnya pun cukup cerdik. "Ada narrative gap dalam alur cerita. Itu memberikan kecenderungan memperkaya pemikiran penonton. Saya tidak memberikan gambaran cerita yang jelas seperti film-film Hollywood. Saya hanya memberikan tanda-tanda, dan itu bisa diartikan banyak hal oleh penonton," jelasnya.

Di film tersebut kita juga akan melihat sosok Indra Herlambang yang sudah kental dengan sosok yang ramai dan konyol bermain sebagai tokoh yang berbeda. Itu sangat apik dimainkan Indra. Begitu juga dengan akting natural Marsha. "Tadinya memang banyak yang kaget. Indra Herlambang? Bisa main serius? Ternyata, dia bisa kok," ucapnya mengenai film produksi TriXimages dan Frame Ritz yang tayang di bioskop pada 6 Januari mendatang itu. (jan/c10/ito/jpnn)

JAKARTA - Seorang perempuan bisa menjadi pemimpin. Seorang pemimpin pun tak harus memiliki banyak anak buah. Minimal, perempuan bisa menjadi pemimpin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News