Kiprah Lilis Mariani, Perempuan Ahli Roket Indonesia

Takut Kecewa Setiap Lakukan Uji Coba

Kiprah Lilis Mariani, Perempuan Ahli Roket Indonesia
Lilis Mariani, salah seorang di antara ahli roket perempuan yang masih langka di Indonesia. Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
 

Lilis menuturkan, perkembangan roket di Indonesia berjalan dinamis. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, kualitas penciptaan roket Indonesia tidak kalah. Tetapi, jika dibandingkan dengan India, Jepang, Tiongkok, dan Iran, teknologi roket negeri ini kalah jauh. "India, misalnya, sudah memiliki roket yang mampu menjelajah luar angkasa," kata dia.

 

Alumnus S-2 bidang aerospace engineering di Nagoya University itu menjelaskan, sejak berkarir di Lapan, dirinya terus berada di bidang roket. Perempuan yang menjabat sebagai kepala bidang teknologi struktur dan mekanik Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) Lapan tersebut mengaku sudah lupa berapa banyak roket yang dihasilkan bersama tim. Baik untuk kepentingan riset internal Lapan maupun memenuhi pesanan pihak luar, seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta PT Pindad.

 

Peneliti yang meraih gelar sarjana di Missouri University of Science and Technology itu mengatakan, banyak proyek pembuatan roket yang masuk kategori rahasia. Karena berkaitan dengan bidang pertahanan negara, teknologinya tidak boleh bocor ke pihak lain. Tetapi, ada juga pembuatan roket yang bersifat umum dan tidak rahasia. Roket jenis itu, antara lain, berfungsi untuk urusan meteorologi atau mitigasi bencana.

 

Saat ini, Lilis bersama tim roket Lapan sedang mengerjakan empat proyek roket sekaligus. Empat proyek roket itu adalah roket RX-550, roket cair, roket konversi, dan roket kendali. Di antara empat roket tersebut, jenis roket yang bisa mendongkrak kemampuan perakitan roket Indonesia adalah roket kendali.  "Sebab, selama ini Indonesia masih belum memiliki roket kendali," kata perempuan kelahiran Jakarta, 19 Maret 1968, itu.

Kiprah perempuan dalam teknologi roket tanah air masih terbilang langka. Di antara yang langka itu adalah Ir Lilis Mariani MEng yang kini berkiprah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News