KLHK Rekomendasikan Penataan Ulang Tata Ruang di Puncak
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merekomendasikan penataan ulang tata ruang kawasan Puncak, Bogor, pascabencana longdor di lima lokasi beberapa hari lalu.
Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDHL) KLHK Hilman Nugroho dalam konferensi pers di media Center KLHK pada Rabu (7/2) menjelaskan penyebab longsor tersebut dilatarbelakangi faktor alam dan manusia.
"Kejadian yang terjadi di Puncak dikategorikan longsor tipe translasi. Jadi tanah di kemiringan yang jenuh merosot ke bawah," ucap Hilman, didampingi Kepala Biro Humas Djati Witjaksono.
Dalam paparannya, Hilman menyebutkan lokasi kejadian longsor di Riung Gunung, Gunung Mas, Widuri, Masjid Atta'awun, merupakan gigir-gigir bukit yang masuk dalam kawasan daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung Hulu.
"Biasanya di puncak hampir setiap tahun terjadi longsor, ini tidak istimewa, tapi kemarin agak besar. Penyebab tanah longsor di Puncak di DAS Ciliwung Hulu, ada faktor alam dan manusia," jelas dia.
Faktor alam meliputi curah hujan yang masuk kategori berat, di atas 100 mm/hari.
Pada lima lokasi tersebut curah hujan rata-rata 150 mm/hari dengan durasi hujan 2-3 hari berturut-turut.
Kawasan tersebut merupakan areal peruntukan lain (APL), sehingga banyak perkebunan.
KLHK menyebut kebanyakan lokasi kejadian longsor masuk dalam kawasan daerah aliran Sungai Ciliwung Hulu
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Omzet Bank Sampah Capai Rp 2,8 Miliar per Bulan, Rekrut Ratusan Ribu Pekerja
- Protelindo Group Dukung Upaya Konservasi KLHK dalam Pelestarian Macan Tutul Jawa