Kolaborasi Polri dan Kejagung Dinilai Lebih Strategis Usut Tuntas Kasus Djoko Tjandra

jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian dan Kejaksaan Agung (Kejagung) dinilai lebih strategis dalam mengungkap kasus Djoko Tjandra secara terang benderang. Kolaborasi kedua lembaga tersebut dianggap mampu membuat terang kasus Djoko Tjandra.
Pasalnya, hubungan Jaksa Pinangki, Jaksa Agung Burhanuddin dan Djoko Tjandra sudah lama terjalin yakni sejak 2012.
Sehingga diharapkan bisa begitu mudah untuk membuka sengkarut permasalahan yang terjadi.
"Kalau perkenalan mereka sudah terjalin lama ini sangat startegis. Karena menurut saya sudah mungkin sekali perkenalan lama itu bisa berimplikasi seperti saat ini. Dan itu lebih startegis lagi bagi penegak hukum," kata Pakar hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Prof Mudzakkir.
Mudzakkir menuturkan momen ini juga seharusnya bisa dimanfaatkan bersih-bersih di tubuh Kejaksaan dan Kepolisian.
Apalagi, Jaksa Pinangki pernah menjadi Staf di Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung, yang ketika itu dijabat oleh Burhanuddin.
"Kalau ingin membersihkan Kejaksaan maka pegang Pinangki ini, begitu juga di Kepolisian," ungkap dia.
Menurut Mudzakkir, bisa saja selama ini Jaksa Pinangki sudah bermain dalam kasus di Kejaksaan.
Kolaborasi pihak Kepolisian dan Kejaksaan Agung dianggap mampu membuat terang kasus Djoko Tjandra.
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- MUI Dukung Kejagung Membongkar Habis Mafia Peradilan
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance