Komitmen Jokowi Terhadap Pemberantasan Korupsi Diapresiasi

Komitmen Jokowi Terhadap Pemberantasan Korupsi Diapresiasi
Hillary Lasut. Foto: Ricardo/JPNN.com

Hillary mengatakaan, Jokowi memiliki komitmen yang sangat tinggi dan serius untuk memberantas korupsi di Tanah Air. Bahkan untuk mewujudkan komitmennya itu, kata Hillary, Jokowi berani melakukan gebrakan yang dirasa baik dan wajib supaya negara tidak lagi hanya fokus pada hal-hal sepele.

"Sekarang Pak Jokowi membuat kebijakan agar upaya korupsi dicegah dari depan. Jadi jangan sampai ada yang meragukan gebrakan Pak Jokowi dalam pemberantasan korupsi," tegasnya.

Terkait kasus penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Hillary mengaku telah melihat keseriusan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Karena saya sudah berbicara dengan Pak Idham Aziz, beliau sudah berupaya dan memberikan ide-ide briliannya untuk memecahkan masalah ini. Kami tidak akan berhenti mengawal ini. Kami akan terus mengingatkan," ungkap dia.

Dihubungi terpisah, praktisi hukum senior, Petrus Selestinus, menilai, Presiden Jokowi sejak periode pertama sudah berupa sekuat tenaga dalam memberantas korupsi. Namun, menurutnya, kekuatan koruptor ternyata lebih dahsyat.

"Negara sudah berhasil membuat undang-undang dengan begitu sempurna, tapi pimpinan KPK lemah. Begitu ketemu pimpinan KPK yang kuat, malah dikriminalisasi," ujarnya.

"Jadi keinginan pemberantasan korupsi tinggi, tetapi sulit dalam implementasi karena kelompok anti pemberantasan korupsi juga besar. Mereka ada di mana-mana. Di legislatif eksekutif maupun yudikatif. Tapi Jokowi sudah bekerja keras untuk pemberantasan korupsi," lanjut Petrus.

Jokowi, ungkap Petrus, juga sangat berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia. Hal itu terlihat dari keberhasilan pemerintah bersama DPR melakukan Revisi UU KPK.

Perhatian Presiden Joko Widodo terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News