Konon Ada Kejanggalan di Pilkada Medan, Begini Indikasinya

Konon Ada Kejanggalan di Pilkada Medan, Begini Indikasinya
Wakil Ketua Tim Pemenangan AMAN Gelmok Samosir (ketiga kiri) ketika memberikan keterangan pers di Rumah Pemenangan AMAN, Jalan Sudirman, Medan, Ahad (13-12-2020). ANTARA/Said

Selain itu, pihaknya juga menemukan adanya indikasi kuat kesengajaan tidak disalurkannya surat undangan pemilih C6, sehingga banyak warga yang gagal dalam menggunakan hak pilihnya. Hal itu ditandai dengan rendahnya pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Tim AMAN juga menjumpai keganjilan di sejumlah TPS yang perolehan suaranya dimenangkan paslon nomor urut 02, di mana jumlah kehadiran pemilih mencapai angka 100 persen, padahal rata-rata pemilih di Pilkada Medan cuma sekitar 40 persen.

"Kami membuka posko pengaduan pelanggaran kecurangan, bahkan dugaan kejahatan sepanjang sosialisasi hingga hari kampanye. Baik berupa foto, rekaman video, maupun kesaksian siapa saja yang ingin berkontribusi menciptakan pilkada yang sehat dan bermartabat," tutur Gelmok.

Pilkada Kota Medan diikuti dua paslon, yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi yang didukung PKS dan Demokrat mendapat nomor urut 01, sedangkan Bobby Nasution-Aulia Rachman diusung PDIP, Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, PPP, Hanura, dan PSI mendapat nomor urut 02.(antara/jpnn)

Tim Pemenangan Akhyar-Salman beber dugaan pelanggaran di Pilkada 2020 Kota Medan.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News