Kontribusi BUMD ke PAD Hanya 5 Persen
Jumat, 28 Januari 2011 – 02:32 WIB

Kontribusi BUMD ke PAD Hanya 5 Persen
Dia memberi contoh, misal di daerah terpencil yang belum punya hotel, yang berakibat para pemilik modal enggan datang ke daerah itu, maka pemda harus berinisiatif membentuk BUMD yang mengelola hotel. Jika investor sudah datang dan mau menanamkan modalnya, yang berarti perekonomian sudah berkembang, BUMD itu bisa langsung dibubarkan. "Karena jika daerah sudah baik perekonomiannya, pasti investor juga masuk membangun hotel. BUMD itu pasti kalah bersaing, lebih baik dibubarkan saja karena sifatnya hanya memberikan rangsangan awal saja," paparnya.
Baca Juga:
Begitu pun, jika sudah daerah potensi perikanannya baik, namun belum ada pabrik es, daerah bisa membangun pabrik es yang diurus BUMD. Jika para nelayan sudah mampu menjual ikan dengan baik karena sudah ada pabrik es, yang berdampak perekonomian nelayan terdongkrak, BUMD itu bisa dibubarkan. "Kalau nelayan kaya, sudah bisa membeli alat pendingin ikan sendiri, ya buat apa lagi BUMD itu," terangnya. (sam/jpnn)
JAKARTA -- Kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) ternyata cuman lima persen. Ini angka rata-rata secara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru
- Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting
- Libur Waisak 2025, Daop 8 Surabaya Menyiapkan 6 Kereta Tambahan, Ini Datanya
- Bamsoet Sebut Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Pusat Ekonomi Digital Berbasis Kripto
- Bea Cukai Teluk Nibung Dukung Ekspor Perdana 126,6 Ton Kelapa Asal Tanjungbalai ke Thailand