KPK Akui Kesulitan Tuntaskan Skandal BLBI, Mau Tahu Sebabnya?

KPK Akui Kesulitan Tuntaskan Skandal BLBI, Mau Tahu Sebabnya?
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengusutan kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) lama tak terdengar perkembangannya. Padahal, kebijakan yang dibuat di masa Presiden Megawati Soekarnoputri itu diduga menyebabkan negara tekor hingga ratusan triliun rupiah.

Saat ditanya mengenai hal ini, Plt Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menegaskan bahwa penyelidikan kasus BLBI jalan terus. Menurutnya, saat ini komisi antirasuah masih melakukan pengumpulan bukti dan keterangan dari sejumlah pihak.

"Masih terus berproses. Pengumpulan keterangan-keterangan masih terus," ungkap Indriyanto, Rabu (28/10).

Indriyanto mengakui KPK menghadapi kendala dalam mengusut skandal rasuah yang disebut-sebut melibatkan banyak orang penting ini. Pasalnya, peristiwa yang diduga mengandung unsur tindak pidana korupsi terjadi belasan tahun lalu.

"Karena itu perlu waktu yang cukup terkait pembuktiannya," tandas Indriyanto.

KPK sebelumnya sudah memanggil sejumlah terperiksa terkait perkara ini. Termasuk di antaranya menteri-menteri era Presiden Megawati seperti Kwik Kian Gie, Ary Sutha, Dorodjatun Kuntjoro Djakti, Laksamana Sukardi dan Rizal Ramli. Mereka dikorek informasi seputar proses turunnya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2002 yang menjadi dasar hukum pemberian SKL.

Bambang Widjojanto saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPK mengutarakan ada temuan-temuan baru dalam penyelidikan tersebut. Temuan itu makin menguatkan dugaan banyak masalah dalam penerbitan SKL.

Bambang pernah mengatakan, setidaknya ada empat pola yang menjadi fokus penyelidikan. Pertama, ada SKL yang diterbitkan dengan proses dan jaminan yang betul-betul jaminan yang diberikan untuk SKL sesuai dengan fakta. Kedua, ada potensi jaminan itu tak sesuai yang dijaminkan.

JAKARTA - Pengusutan kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) lama tak terdengar perkembangannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News