KPPU Awasi Persaingan Tarif SMS

KPPU Awasi Persaingan Tarif SMS
KPPU Awasi Persaingan Tarif SMS
JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus mengawasi persaingan biaya SMS (short message service) oleh sejumlah operator seluler. Ketua KPPU Benny Pasaribu mengatakan, masyarakat sudah merasakan dampak langsung dari persaingan yang lebih sehat berupa penurunan tarif SMS sebesar 50-70 persen.

“Konsumen kini dapat menikmati tarif yang lebih murah, yaitu sekitar Rp100. Padahal, sebelumnya tarif SMS Rp350, pada masa kartel 2004-2008. Hal ini berarti terjadi penurunan tarif SMS sebesar Rp250 per SMS telah memberikan income saving (penghematan) sekitar Rp5,5 triliun per tahun kepada 150 juta lebih pelanggan,” papar Benny di kantor Presiden, Selasa (12/1).

KPPU berharap, hal yang sama terjadi juga di sejumlah sektor lainnya, yakni terjadinya penurunan harga-harga dan semakin gencarnya pasokan barang/jasa terutama kebutuhan pokok rakyat, yang pada gilirannya dapat mendorong percepatan penurunan laju inflasi, pengangguran, dan kemiskinan secara lebih struktural dan fundamental.

Selanjutnya, kata Benny, KPPU akan memprioritaskan pengawasan pada sektor/komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Saat ini, KPPU sedang menangani perkara terkait dengan penerapan biaya fuel surcharge di industri penerbangan, yang diduga bertentangan dengan UU Nomor 5 Tahun 1999.

JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terus mengawasi persaingan biaya SMS (short message service) oleh sejumlah operator seluler. Ketua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News