Kunker ke AS, Target Tak Jelas
Sorotan Kinerja DPR
Minggu, 10 Oktober 2010 – 07:05 WIB
Jika serius ingin belajar toleransi beragama, banyak tokoh di Indonesia yang sebenarnya bisa dimintai pandangan. "Anehlah, cenderung dicari-cari alasan supaya bisa menghambur-hamburkan uang," imbuh Sabastian.
Baca Juga:
Kunjungan komisi VIII yang pertama dilakukan sejak dilantik Oktober 2009 itu baru akan berakhir 16 Oktober 2010. Ketidakjelasan agenda kunker kali ini telah menambah deretan kontroversi kunker DPR sebelum-sebelumnya.
Meski demikian, Wakil Ketua Komisi VIII Gondo Radityo Gambiro bersikukuh bahwa agenda kunker ke AS itu memiliki manfaat yang jelas. "Semua terukur dan akan kami buat laporannya setelah kembali ke tanah air," kata Radityo. Misalnya, lanjut dia, selain soal kerukunan umat beragama, pihaknya berencana mengunjungi pusat penanganan bencana di Washington DC. Di sana, telah diatur dengan apik cara anak-anak dan lansia mendapatkan perlindungan lebih. "Ini kan baik untuk masukan buat pemerintah kita," imbuh politikus Partai Demokrat tersebut.
Pada tahun ini, total anggaran yang disiapkan untuk kunker DPR mencapai Rp 107 miliar. Jumlah itu sedikit turun daripada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 111 miliar. Sejumlah kalangan memprotes dana kunjungan yang bernilai jumbo itu, sementara tidak ada hasil yang bisa diraih. (dyn/c6/tof)
JAKARTA -- Sorotan tajam berbagai pihak tak bisa membendung niat para anggota DPR untuk terus melakukan beragam kunjungan kerja ke luar negeri. Kali
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sudaryono Kandidat Terkuat Pilgub Jateng, Pakar: Dia Paling Siap
- Terima Putusan MK, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Bey Machmudin tidak Akan Maju jadi Cagub Jabar 2024
- Tokoh Sumbar & Bundo Kanduang Minta MK Putuskan Pemilu Ulang DPD RI
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?