Kuota 30 Persen Perempuan di Parlemen Dipastikan Tak Tercapai

Kuota 30 Persen Perempuan di Parlemen Dipastikan Tak Tercapai
Kuota 30 Persen Perempuan di Parlemen Dipastikan Tak Tercapai
JAKARTA - Target keterwakilan perempuan di parlemen 30 persen hampir dipastikan tak tercapai. Data yang dikumpulkan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Universitas Indonesia sampai sekarang menunjukkan, caleg perempuan terpilih baru mencapai 73 orang. Atau, baru sekitar 13 persen dari total 660 anggota yang ada.

Direktur Eksekutif Puskapol UI Sri Budi Eko Wardani memperkirakan -kalau pun ada penambahan- maksimal caleg perempuan terpilih hanya 80 orang. Jumlah itu berasal dari sembilan partai nasional yang lolos parliamentary threshold 2,5 persen.

"Kecenderungannya, mereka yang punya nomor urut atas (1, 2, atau 3, Red) memiliki tingkat keterpilihan lebih tinggi," ungkap Sri Budi saat menjadi pembicara diskusi di Hotel Harris, Jakarta, kemarin (7/5). Menurut dia, hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa penerapan sistem suara terbanyak belum banyak berpengaruh terhadap masyarakat secara umum.

Di antara 73 caleg perempuan terpilih yang berhasil dikumpulkan, Partai Demokrat berhasil melolskan paling banyak, 21 orang. Kemudian, disusul PDIP 19 orang, Partai Golkar 17 orang, dan PKB 6 orang. Selanjutnya, PAN, PPP, dan Partai Gerindra sama, hanya berhasil meloloskan 3 orang. PKS sementara berada di posisi buncit dengan hanya meloloskan 1 orang. Sedangkan Partai Hanura, datanya hingga saat ini masih belum masuk.

JAKARTA - Target keterwakilan perempuan di parlemen 30 persen hampir dipastikan tak tercapai. Data yang dikumpulkan Pusat Kajian Politik (Puskapol)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News