Lagi, Dua ABK WNI Hilang
Selasa, 15 Maret 2011 – 06:35 WIB
Kali terakhir berkomunikasi, ungkap Harun, mereka mengatakan hendak melaut untuk mencari ikan. Anaknya pun bercerita bahwa setiap kali berlayar, kapal membawa 25 sampai 30 ABK. "Kata anak saya, di antara seluruh ABK, tujuh sampai delapan orang warga Indonesia," ujarnya. "Mereka berdua bekerja di laut selama 45 hari, kemudian bersandar di daratan 5 hari," lanjutnya.
Harun menyatakan pasrah dengan kemungkinan terburuk yang dialami dua anaknya. Apalagi setelah kejadian tersebut, dua nomor ponsel yang biasa digunakan anaknya tidak bisa dihubungi lagi. "Lewat Facebook juga tidak bisa dihubungi. E-mail juga belum bisa," katanya.
Harun sudah berkali-kali mencari tahu melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Jepang. Tetapi, dia tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Begitu pula saat menghubungi perusahaan tempat anaknya bekerja. "Semua jawabannya sama: disuruh sabar dan menunggu. Katanya, akses menuju daerah bencana masih sulit dan belum bisa terjangkau," sebutnya.
Meski demikian, dia akan terus berusaha untuk memastikan kondisi dua putranya. Bahkan, Harun akan mendatangi tempat perusahaan anaknya bekerja di Jakarta. Rencananya, dia berangkat sore ini (15/3). Upayanya yang lain adalah meminta bantuan salah seorang keluarga yang saat ini tinggal di Osaka, Jepang. Yakni, kakak ipar dua anaknya. "Dia pedagang di sana. Sekarang mungkin dia sudah mencari tahu keberadaan mereka berdua," tambah Harun.
INFORMASI warga Indonesia yang hilang dan menjadi korban tsunami di Jepang pada Jumat lalu (11/3) terus bertambah. Dua warga asal Dusun Tanjung Kulon,
BERITA TERKAIT
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
- Ayatollah Khamenei Tunjuk Langsung Presiden Baru Iran Pengganti Almahrum Raisi
- Presiden Iran Ebrahim Raisi Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza