Lagi, Dua ABK WNI Hilang

Lagi, Dua ABK WNI Hilang
Lagi, Dua ABK WNI Hilang
Kali terakhir berkomunikasi, ungkap Harun, mereka mengatakan hendak melaut untuk mencari ikan. Anaknya pun bercerita bahwa setiap kali berlayar, kapal membawa 25 sampai 30 ABK. "Kata anak saya, di antara seluruh ABK, tujuh sampai delapan orang warga Indonesia," ujarnya. "Mereka berdua bekerja di laut selama 45 hari, kemudian bersandar di daratan 5 hari," lanjutnya.

Harun menyatakan pasrah dengan kemungkinan terburuk yang dialami dua anaknya. Apalagi setelah kejadian tersebut, dua nomor ponsel yang biasa digunakan anaknya tidak bisa dihubungi lagi. "Lewat Facebook juga tidak bisa dihubungi. E-mail juga belum bisa," katanya.

Harun sudah berkali-kali mencari tahu melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo, Jepang. Tetapi, dia tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Begitu pula saat menghubungi perusahaan tempat anaknya bekerja. "Semua jawabannya sama: disuruh sabar dan menunggu. Katanya, akses menuju daerah bencana masih sulit dan belum bisa terjangkau," sebutnya.

Meski demikian, dia akan terus berusaha untuk memastikan kondisi dua putranya. Bahkan, Harun akan mendatangi tempat perusahaan anaknya bekerja di Jakarta. Rencananya, dia berangkat sore ini (15/3). Upayanya yang lain adalah meminta bantuan salah seorang keluarga yang saat ini tinggal di Osaka, Jepang. Yakni, kakak ipar dua anaknya. "Dia pedagang di sana. Sekarang mungkin dia sudah mencari tahu keberadaan mereka berdua," tambah Harun.

INFORMASI warga Indonesia yang hilang dan menjadi korban tsunami di Jepang pada Jumat lalu (11/3) terus bertambah. Dua warga asal Dusun Tanjung Kulon,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News