Lagi, Hotel Kenamaan di Pakistan Dibom

Puluhan Terluka, Jumlah Korban Tewas Bervariasi

Lagi, Hotel Kenamaan di Pakistan Dibom
MAYAT - Petugas polisi dan tenaga medik memindahkan mayat salah seorang korban warga asing yang tewas ke dalam mobil ambulan, di luar lokasi peledakan bom, di Peshawar, Rabu (10/6) dinihari waktu setempat. Foto: Reuters/Adrees Latif.
PESHAWAR - Kaum militan dilaporkan telah menyerang sebuah hotel yang cukup terkenal di kalangan tamu-tamu asing dan orang penting di Peshawar, Pakistan. Serangan terhadap Hotel Pearl Continental tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters yang mengutip pejabat setempat, Rabu (10/6) pagi WIB, dilakukan lewat tembakan senjata api yang disusul dengan ledakan sebuah truk berisi bom.

Sumber Reuters juga menyampaikan bahwa jumlah yang tewas sejauh ini adalah lima orang, dengan sekitar 70 orang terluka. Namun dalam berita lain oleh The Guardian, pihak kepolisian menyatakan bahwa korban tewas mencapai 11 orang. Diperkirakan, beberapa di antara mereka yang tewas adalah staf PBB, termasuk seorang spesialis komputer asal Serbia. Ada juga wanita asal Jerman yang dikabarkan pula bekerja untuk lembaga anak-anak PBB.

Seperti dilaporkan petugas keamanan yang menjadi saksi peristiwa itu, kelompok penyerang memasuki lingkungan hotel dengan menambakkan senjata di gerbang bangunan tersebut. Berikutnya, salah seorang penyerang pun melakukan aksi bunuh dirinya dengan mengarahkan dan meledakkan truk berisi bom di bagian lobi hotel.

Dilaporkan, akibat ledakan itu sebagian besar bagian depan hotel pun seketika hancur, sementara hampir semua kaca-kaca jendela di hotel tersebut pecah berantakan. Pihak kepolisian menyatakan bahwa bom tersebut setidaknya mengandung 500 kg bahan peledak, yang berarti kurang lebih sama kuatnya dengan bom truk yang menghancurkan Hotel Marriot di Islamabad tahun lalu dengan korban tewas tak kurang dari 55 orang.

PESHAWAR - Kaum militan dilaporkan telah menyerang sebuah hotel yang cukup terkenal di kalangan tamu-tamu asing dan orang penting di Peshawar, Pakistan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News