Lagi, Tahanan Meninggal di Markas Polres

Lagi, Tahanan Meninggal di Markas Polres
Orang meninggal. ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

Ini bisa diikuti dari penuturan istri korban, Metriana Fallo kepada wartawan di Ruang IGD RSUD SoE, Jumat (26/5) malam, yang menguraikan bahwa pada Jumat (26/5) korban diperiksa di Mapolres TTS sejak pukul 11:39 hingga pukul 15:00 wita.

Korban diperiksa terkait kasus dugaan perselingkuhan antara korban dengan Diana A.L, warga Kuanfatu. Usai diperiksa penyidik Polres TTS, jelas Metriana, dirinya dan seorang anggota keluarga, Komi Hauteas meninggalkan suaminya dan pergi ke Bu'at, ke rumah salah satu saudaranya. Namun, saat baru tiba di kediaman saudaranya itu, dirinya menerima telepon dari seorang penyidik Polres TTS untuk kembali ke Mapolres TTS.

Menurut Metriana, mereka diminta kembali ke Mapolres karena suaminya sudah sekarat. "Kami tiba di Polres suami saya sudah meninggal," kata Metriana diamini tante korban, Komi Hauteas.

Dia mengaku mendapati suaminya dalam posisi tidur di lantai sel Polres TTS. Metriana mengaku melihat benjolan di dahi dan keluar darah serta busa dari mulut korban. Ia lalu menanyakan hal itu kepada tahanan lain yang ada di ruangan tersebut. Tahanan menjawab, benjolan di dahi korban akibat terjatuh di sel.

Beberapa saat kemudian dirinya dan Komi Hauteas diminta keluar dari sel karena korban akan dibawa ke RSU SoE untuk mendapat pertolongan medis. Komi menjelaskan, sebelumnya korban diduga dianiaya oleh oknum polisi Polsek Kuanfatu pada Minggu (14/5) lantaran dicurigai menjalin hubungan gelap dengan Diana A. L. Diana disebut-sebut menjalin hubungan gelap dengan korban yang telah memiliki dua orang anak itu.

"Pada hari Minggu (14/5) Diana dikabarkan mencuri uang milik ayahnya senilai Rp 8 juta kemudian diletakan pada jok motor milik korban," beber Komi.

Jelas Komi, korban tidak mengetahui jika ada uang di dalam jok motor miliknya. Korban yang berprofesi sebagai ojek itu menuju kampung Pana di Desa Pana, Kecamatan Kolbano. Minggu malam Diana mengirim pesan singkat kapada korban untuk segera kembali ke Kuanfatu guna mengembalikan uang yang ada di dalam jok motor milik korban. Tanpa curiga korban pun segera kembali ke Kuanfatu.

Di Kuanfatu, Diana bersama seorang saudaranya yang diketahui bernama Hongsun dan oknum polisi di Polsek Kuanfatu, yang menurut Komi bernama Yosep Yakobus Tona (Kanit Intel Polsek Kuanfatu) sudah menunggu. "Saat itu, Kanit Intel dan saudaranya Diana pukul suami saya sampai sekarat dan tidak bisa makan," beber Metriana.

Kematian Seperianus Nautani, 27, secara tragis di sel tahanan Mapolres TTS pada Jumat (26/5) menambah daftar tahanan yang tewas tidak wajar di tangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News